Karya: Rosalinda
Sambut fajar kau sibuk berlari,
Tak sempat sujud, tak ingin peduli,
Mengejar angka, menjilat kursi,
Seakan rezeki bos yang beri.
Salam kau kirim pada atasan,
Tunduk berbisik penuh kepalsuan,
Namun saat azan datang memanggil seruan,
Kau bilang nanti, ada rapat berurusan.
Di balik meja kau hitung laba,
Tak sadar nurani terjual murah,
Sujud tertunda, janji terlupa,
Demi dunia yang semu dan lelah.
Lidahmu fasih merangkai dusta,
Memuji tinggi yang penuh cela,
Namun kitab usang di pojok meja,
Hanya tersentuh saat duka menerpa.
Tanganmu menadah bukan ke langit,
Tapi ke manusia berkuasa sengit,
Seakan mereka pemilik hidup yang legit,
Padahal esok jasadmu menghitam pahit.
Bagaimana bila angka tak lagi berguna,
bila tangan tak kuat menggenggam dunia,
Kau pun tersungkur di ambang senja,
Mencari Tuhan yang lama terlupa.
Kelak saat kuasa mencampak lepas,
Saat kerja tak lagi terbatas,
Baru kau sadar yang paling tegas,
Tuhan menunggu, tak pernah bias.
Posting Komentar