BWlBduTUUim65BmNoRNRwZwviGLcUft1snoGQp4W
BWlBduTUUim65BmNoRNRwZwviGLcUft1snoGQp4W

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Bawah Artikel

Recent

Bookmark

Jiwa Senja

Jiwa Senja
Karya: Rosalinda

Datang dengan senyuman embun pagi
Namun dengan ucap racun malam hari
Di balik kata yang berkilau mutiara
Ada duri yang menancap di jiwa percaya

Aku adalah bulan yang kau tuduh redup
Perihal cahayaku yang kau rampas dalam gelap
Gagahmu berdiri di atas menara kepalsuan
Menudingku bagai angin pembawa badai

Lidahmu, ular berwarna madu
Membelit kebenaran hingga tak berdaya
Aku mendengar bisik yang kau sulam
Namun tiap dasar kata, ada palu penghakiman.

Kau mengalunkan dongeng setia
Namun alurmu penuh tikungan dusta
Ku bukan boneka di ruang waktu
Namun kau putar dalam sandiwara palsu.

Kini kau bakar hujan dengan amarah
Seolah kesalahanku takdir terburuk semesta
Padahal, akulah pemeluk badai
Sementara kau penebar gelombang derai.

Ketahuilah, raga yang berjiwa mendung
Kejujuran akan bersinar meski di telan waktu
Ia menunggu, bagai api yang setia membakar
Mengupas topengmu hingga tinggal arang yang pudar.

Cahayaku redup, namun ku bukan pecundang
Pelangi akan datang kembali setelah hujan
Dan kau? Kau akan tetap dalam bayang-bayang
Seorang pendusta yang tak tahu arti terang.
Posting Komentar

Posting Komentar

Berkomentarlah Dengan Bijak