Penalaut.com - Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Banyuwangi membuka program Pelatihan Tailor Made Training (TMT) untuk Para Pemandu Karaoke, dengan kurikulum yang sudah dirancang khusus dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang ditandatangani oleh Menteri.
Kepala BPVP Banyuwangi, Arsyad, mengatakan, latar belakang munculnya Pelatihan Pemandu Karaoke itu adalah adanya e-proposal yang diajukan oleh salah satu elemen masyarakat dan kita terima karena sesuai dengan peraturan yang berlaku.
"Ada Permenparekraf nomor 11 tahun 2015 tentang pemberlakuan standar kompetensi kerja nasional indonesia di bidang pariwisata dan Perbup nomor 44 tahun 2024 tentang SOTK," kata Arsyad saat dikonfirmasi, Selasa (21/1/2025).
“Adapun salah satu tugas bidang produk pariwisata,” lanjut Arsyad “Adalah membina, mengembangan, dan mengelola destinasi kawasan strategis pariwisata, sumber daya pariwisata, dan tenaga kerja pariwisata, dan meningkatkan sumber daya pariwisata dan usaha jasa kepariwisataan,"
Semua materi yang yang diberikan kepada peserta disesuaikan dengan SKKNI atau Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang tertuang dalam Kepmenaker nomor 369 tahun 2013.
"Secara hardskill mereka diberikan materi bagaimana cara menyambut tamu pelanggan karaoke, melaksanakan pemanduan karaoke, mengakhiri pemanduan karaoke, mengembangkan pengetahuan jenis musik, judul dan lagu,” jelas Arsyad.
Selain itu Arsyad juga menyebutkan bahwa peserta harus bekerjasama dengan lingkungan sosial yang berbeda, mengikuti prosedur kesehatan, keselamatan dan keamanan di tempat kerja, dan mengatasi situasi konflik, serta dibekali beberapa materi soft skill, seperti kedisiplinan, wawasan keagamaan dan kebangsaan.
Dengan adanya pelatihan ini mendapatkan respons positif dari Zaenal, selaku Direktur Hotel Ashika Pancoran, Karangbendo, Rogojampi. Dia sangat berterima kasih atas perhatian dan kepedulian BPVP Banyuwangi terhadap Pemandu Karaoke yang sering mendapatkan stigma negatif dari masyarakat.
“Terima kasih kepada BPVP Banyuwangi atas Program Pelatihan yang telah diberikan, pelatihan ini dapat memberikan kesan positif terhadap pemandu karaoke yang masih mendapatkan stigma negatif dari masyarakat,” ucap Zaenal
Menurutnya dengan adanya pelatihan tersebut, diharapkan selain dalam rangka pemenuhan kebutuhan tenaga kerja terampil di bidang hiburan dan rekreasi, juga untuk memberikan peningkatan kompetensi dan profesionalisme Pemandu Karaoke.
“Sebenarnya mereka memilih menjadi pemandu karaoke sebagai alternatif pekerjaan akibat belum mendapatkan kesempatan kerja. Semoga dengan memberikan edukasi dalam bentuk pelatihan tersebut, harapannya mereka dapat profesional dalam bekerja dan mempunyai pandangan hidup akan masa depan yang lebih baik.” tutup Zaenal.
Sebagai informasi Pelatihan TMT ini merupakan terobosan baru yang dilakukan oleh Kementerian Ketenagakerjaan RI yang berbasis pada kebutuhan masyarakat yang relevan dengan dunia usaha, dunia industri, dunia kerja (DUDIKA) dan dilakukan langsung di tempat kerja “On Job Training” yang bisa dilaksanakan di manapun selama masih dalam wilayah kerja BPVP Banyuwangi.
“Berbeda dengan Pelatihan PBK yang pesertanya kan wajib datang ke BPVP untuk mengikuti pelatihan, dengan adanya pelatihan TMT yang hadir ditengah-tengah masyarakat, akses pelatihan menjadi lebih dekat, gratis, dan mudah, dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat tanpa terkecuali.” ujar Arsyad dalam keterangannya, Selasa (21/1/2025). (Far)
Posting Komentar