BWlBduTUUim65BmNoRNRwZwviGLcUft1snoGQp4W
BWlBduTUUim65BmNoRNRwZwviGLcUft1snoGQp4W

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Bawah Artikel

Recent

Bookmark

Semarak Perayaan Hari Ibu Nasional, PMII Rayon Averroes adakan Pagelaran Kesenian

Pena Laut -
 Dalam rangka memperingati hari Ibu Nasional 2024, PMII Rayon Averroes selenggarakan Pagelaran Kesenian, yang diselenggarakan pada Sabtu, 28 Desember 2024, di Graha NU Kutakulon Kabupaten Bondowoso. 

Acara tersebut menghadirkan seluruh penggiat kesenian Bondowoso, alumni PMII Rayon Averroes, dan seluruh kader PMII se-Kabupaten Bondowoso. Acara ini juga terbuka untuk umum sehingga masyarakat sekitar turut hadir dalam pagelaran.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh tamu undangan dari Alumni Sanggar Seni Cermin Pusat IKSASS, Alumni Sanggar Seni Babond Teater Rayon IKSASS Bondowoso, Alumni Sanggar Seni Matahari OSIS SMK Ibrahimy 1 Sukorejo, Komunitas Grup Apresiasi Seni (GAS) Bondowoso, PMII Rayon Avicenna, PMII Rayon Rabiah Adawiyah, PK. PMII UNIBO, PK. PMII UNEJ Bondowoso, PK. PMII STIT Togo Ambarsari, PK. PMII STIS Darul Falah, PK. PMII Al-Utsmani dan lain lain.

Acara tersebut dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan mars Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), seluruh hadirin menyanyikan lagu tersebut dengan khidmat.

Dalam sambutannya, Rifky Gimnastiar, sebagai Ketua PMII Rayon Averroes menyampaikan mengenai beberapa makna dalam proses berkesenian.

"Hidup adalah seni, menjalaninya adalah deklamasi" ucap Rifky Gimnastiar yang juga sebagai Alumni SS. Matahari Sukorejo dan Penulis Buku Antologi Puisi "Menertibkan Kenangan".

Dalam kalimat tersebut kita dapat mengartikan, hidup ibarat sebuah karya seni, memiliki keindahan, kerumitan, dan keunikannya tersendiri. Setiap orang memiliki cara berbeda untuk menciptakan seni/keindahan tersebut.

Menjalani hidup ibarat sebuah deklamasi, yang berarti setiap tindakan dan keputusan ada di tangan kita serta merupakan bagian dari ekspresi kita. ini juga berarti bahwa hidup harus dijalani dengan kesadaran, semangat dan ekspresi. Seperti halnya deklamator yang berhasil menghidupkan puisinya.

Setelah sambutan Ketua PMII Rayon Averroes. Ketua panitia sahabat Rosyidatul Khoiriyah memberikan sambutannya, yang berisi permohonan maaf apabila adanya kekurangan dalam kepanitiaan serta ungkapan rasa terima kasih atas kehadiran para tamu undangan di tempat itu.

Pagelaran Seni dibuka dengan tarian tradisional kontemporer dari kader PMII Rayon Averroes angkatan 23 dan angkatan 24. Diiringi lagu Wonderland Indonesia yang memukau para penonton dengan balutan kostum yang indah dan gerakan yang mempesona.

Suasana semakin meriah ketika para kader PMII Rayon Averroes menampilkan sebuah performance musikalisasi puisi yang berjudul "Ibu" karya KH. D. Zawawi Imron seorang penyair kelahiran Sumenep.

Pembacaan tadarus puisi diawali dengan penampilan Hendri Biang Lala Mantan Ketua SS. Cermin Pusat IKSASS Sukorejo lalu Sofyand Febriyanto Mantan Pengurus SS. Matahari & Mantan Ketua SS. Babond Teater Rayon IKSASS Bondowoso, Rifky Gimnastiar membacakan puisi berjudul "Kaisar Air Mata" karya Zainul Walid, Sahabati Halimah membacakan puisi "Santri Pejuang" karya Sosiawan Leak.

Salah satu Puncak acara adalah penampilan teater realis, berjudul "Rindu Ibu" karya Kukun Triyoga seniman asal Mojokerto yang sebelumnya disutradarai oleh sahabat Ahmad Nur Muzayyin Seniman Muda Bondowoso yang juga merupakan alumni PMII. Teater ini menceritakan kisah seorang anak yang ditinggal ibunya sedari kecil dan berusaha mencari ibunya walaupun pada akhirnya ibunya tak ingin menganggapnya anak lagi.

Di sela-sela acara para hadirin dipersilahkan untuk menampilkan bakat seni mereka, beberapa tamu pun berpartisipasi dengan membacakan puisi-puisi yang penuh emosional dan impresif.

Acara berakhir dengan kehangatan dan rasa syukur, para hadirin memberikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggara acara yang mampu menciptakan acara ini dengan baik. "Terus wadahi potensi bakat & minat kader rayon", pesan Fathor Rozy Mantan Ketua Umum PMII Cabang Bondowoso.

Pagelaran hari Ibu di Graha NU ini diharapkan dapat menjadi tradisi tahunan yang terus memberikan inspirasi dan kehormatan kepada Ibu sosok yang selalu ada di setiap langkah kita.

Salam Seni dan Budaya!
Salam Pergerakan


Oleh: Miftahul Jannah
Posting Komentar

Posting Komentar

Berkomentarlah Dengan Bijak