BWlBduTUUim65BmNoRNRwZwviGLcUft1snoGQp4W
BWlBduTUUim65BmNoRNRwZwviGLcUft1snoGQp4W

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Bawah Artikel

Recent

Bookmark

Feminism Tidak Bermaksud Menyingkirkan atau Mendewakan Manusia Manapun!

Pena Laut -
Maraknya penyuaraan kesetaraan gender rupanya tak semulus yang dibayangkan. Sentimen sampai penyudutan gerakan ini juga turut bermunculan. Upaya-upaya mewujudkan kesetaraan gender ataupun gerakan feminism dipandang sebagai tonggak perlawanan, penyingkiran kaum laki-laki dan juga pembebasan terhadap kodrat ataupun norma-norma yang mengikat kaum perempuan. Padahal tidak demikian! 

Hal semacam ini sangat mungkin terjadi sebab adanya penyalahpahaman makna kesetaraan. Siapa yang pernah mengatakan bahwa kesetaraan gender dan gerakan feminism hadir untuk kaum perempuan? Gerakan ini hadir untuk menegakan pemenuhan terhadap hak-hak setiap manusia, baik laki-laki ataupun perempuan. Siapa yang mengatakan bahwa feminism adalah gerakan anti laki-laki? 

Memang menjadi suatu kemungkinan dengan potensi yang cukup besar bermunculan perempuan-perempuan mandiri (independen) apabila wacana kesetaraan gender terwujud. Namun hal ini tak lantas membuat perempuan akan mampu melakukan segala halnya sendirian, bagaimanapun laki-laki dan perempuan harus saling bekerja sama untuk berbagi tugas dan peran, untuk saling berintrospeksi kemudian saling melengkapi.

Maka dari itu, meskipun segala yang menyangkut kehidupan tiap individu adalah haknya, tidak dibenarkan apabila perempuan yang telah mampu mencapai ke independennya kemudian berjumawa seolah-oleh tidak membutuhkan kehadiran seorang laki-laki dalam segala aspek kehidupannya.

Siapa yang mengharuskan setiap perempuan berkarir cemerlang dengan berjajar jabatan, misalnya? Atau siapa yang mengatakan setiap perempuan harus bekerja di sektor-sektor publik untuk disebut mandiri dan setara? Agaknya feminism tidak pernah mengajarkan yang demikian. 

Feminism sendiri pada dasarnya merupakan gerakan sosial yang memiliki tujuan memperjuangkan kesetaraan gender dan menegakkan hak-hak dasar manusia. Hal yang demikian ini muncul sebab adanya ketimpangan gender atau ketidak adilan gender yang terjadi ditengah masyarakat, khususnya kaum perempuan. Namun, ini bukan berati setiap perempuan harus kemudian menjadi sosok yang mandiri sepenuhnya, atau bahkan menjadikan perempuan lupa akan tugas dan kewajibannya (bagi yang sudah berkeluarga). 

Feminism juga tidak lantas memandang rendah apa lagi melarang setiap perempuan yang memilih menjadi ibu rumah tangga yang baik. Feminism hanya mencoba menumbuhkan kesadaran, mengubah cara pandang, menegakan kesetaraan, menggeser ketidakadilan, sehingga tercapai kesempatan yang sama; sehingga setiap manusia mampu dengan bebas memilih apa-apa yang menyangkut hidupnya sendiri. tentunya dengan kebijaksanaan dan kebertanggung jawaban. 

Lebih lanjut, perlu juga diingat, bagi siapapun: laki-laki, perempuan, penganut feminism dan juga penganut patriarki ulung, bahwa gerakan ini tidak sama sekali bermaksud menggeser norma syariat atau manusia dengan jenis, bentuk ras dan golongan manapun.


Oleh: Nur Laili
Posting Komentar

Posting Komentar

Berkomentarlah Dengan Bijak