Apa yang mendasari kasus ini jika aparat setempat kurang menggunakan pendekatan bagi warga wilayahnya? Seharusnya sebagai keamanan setempat tidak hanya duduk di kantor menunggu kasus yang terjadi, seperti kasus tabrak lari lalu dibawa kekantor polisi, tidak hanya mengurus pencurian sepeda motor atau mobil lalu di bawa kekantor, tidak hanya di pinggir jalan menjaring pesepeda motor dan mobil tanpa SIM, dll.
Masyarakat ingin keamanan yang betul-betul dinamakan keamanan yang sesungguhnya. Kasus yang terjadi di Banyuwangi harus jadi perhatian khusus terutama hal bunuh diri. Terlepas beban pajak negara, kebutuhan yang wajib saja seperti makan sangat sulit di dapatkan oleh mereka saudara buruh. Hal itulah yang membuat keputusasaan Masyarakat menjadi banyak.
Selain itu kurang tajamnya hukum di Negara ini, wilayah kita khususnya yang menjadikan sifat masyarakatnya melakukan tindakan yang tidak bermoral, kejam, tak elok atau apalah kita menyebutnya.
Melihat Negara tetangga kita, katakanlah negara Malaysia. Malaysia memiliki ekonomi yang kuat dengan inflasi rendah dan angka kemiskinan kecil. System Pendidikan dan Kesehatan negara maju itu mampu membuat peraturan dengan biaya yang terjangkau, mereka tidak membebani masyarakatnya dengan pajak.
Melihat Negara tetangga kita, katakanlah negara Malaysia. Malaysia memiliki ekonomi yang kuat dengan inflasi rendah dan angka kemiskinan kecil. System Pendidikan dan Kesehatan negara maju itu mampu membuat peraturan dengan biaya yang terjangkau, mereka tidak membebani masyarakatnya dengan pajak.
Dalam bidang kesejahteraan biaya hidup di Malaysia sangatlah terjangkau dan merata di seluruh daerah pelosoknya. Pemerintah disana memberikan pelayanan betul agar Kesehatan juga terjangkau. Pendidikan terjangkau, fasilitas umum saja disana gratis, bahan bakar dan bahan pangan jual dengan harga subsidi, dan aparat kepolisian disana sangat ditekankan betul kepada Masyarakat untuk mendekat, merangkul, mengajak dan menghukum betul bagi siapa saja yang bersalah disana.
Lalu bagaimana dengan wilayah kita? Akankah kita diam, merasa bukan hak kita apalagi kewajiban kita untuk duduk diam merenung tanpa merubah. Semoga siapapun yang menjadi penegak hukum di wilayah dan juga pemerintah bisa Amanah dan mencontoh Negara tetangga sebelah yang murah akan kesejahteraan.
Oleh: Nur Elisa Agustiana (Mahasiswa IAI Ibrahimy; PIAUD)
Lalu bagaimana dengan wilayah kita? Akankah kita diam, merasa bukan hak kita apalagi kewajiban kita untuk duduk diam merenung tanpa merubah. Semoga siapapun yang menjadi penegak hukum di wilayah dan juga pemerintah bisa Amanah dan mencontoh Negara tetangga sebelah yang murah akan kesejahteraan.
Oleh: Nur Elisa Agustiana (Mahasiswa IAI Ibrahimy; PIAUD)
Posting Komentar