BWlBduTUUim65BmNoRNRwZwviGLcUft1snoGQp4W
BWlBduTUUim65BmNoRNRwZwviGLcUft1snoGQp4W

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Bawah Artikel

Recent

Bookmark

Perkembangan dan Inklusivitas Gen-Z

Pena Laut -
Seperti yang kita tahu selama ini bahwa rentang tahun kelahiran yang termasuk Gen-Z yaitu mulai tahun 1997 sampai tahun 2012, pernyataan serupa ini juga dilansir dari laman https://id.m.wikipedia.com. Kelompok ini dianggap sebagai kelompok demografis yang menggantikan Generasi Milenial dan generasi sebelum Generasi Alfa. Dengan itu Gen-Z telah menjadi agen perubahan dalam paradigma sosial kontemporer dan dikenal sebagai generasi yang tumbuh dengan teknologi digital dan nilai-nilai inklusivitas, sehingga tidak aneh lagi apabila dalam kehidupan sehari-harinya banyak dihabiskan dengan berkutik pada penggunaan teknologi, salah satu contohnya yaitu handphone. Segala informasi bisa didapatkan dari teknologi ini, dibantu dengan media sosial tentunya, bahkan berita hoax pun sangat mudah tersebar. 

Media sosial saat ini yang banyak digunakan, yaitu Instagram dan TikTok. Dengan digunakannya media sosial tersebut, semua informasi bisa tersampaikan, bukan hanya melalui ketikan kata, melainkan bisa melalui video pendek yang mereka upload, baik itu video postingan ulang ataupun video yang mereka buat sendiri sebagai content creator.

Perkembangan Gen-Z dalam paradigma sosial saat ini tercermin dalam pendekatan mereka terhadap isu-isu gender dan identitas, generasi ini cenderung lebih terbuka dan inklusif terhadap keragaman gender seperti generasi milenial umumnya. Hanya saja Gen-Z lebih agresif dalam menolak stereotipe gender tradisional dan memperjuangkan kesetaraan gender secara lebih aktif melalui berbagai platform online yang tersedia, seperti membangun komunitas dan pertemuan yang inklusif untuk menyuarakan pendapat, memberikan edukasi, dan memperjuangkan isu-isu sosial, ras, lingkungan dan hak asasi manusia serta isu-isu terkait gender lainnya. 

Keterlibatan Gen-Z dalam aktivisme sosial juga tercermin dalam partisipasi mereka dalam protes dan demonstrasi. Selain itu, dalam pendidikan dan karir, Gen-Z juga ingin menunjukkan preferensi terhadap lingkungan dan mencari ruang dimana mereka dapat diterima tanpa adanya unsur diskriminasi berdasarkan gender, orientasi seksual, atau latar belakang etnis. Inisiatif-inisiatif seperti program diversitas dan inklusi di tempat kerja semakin menjadi perhatian bagi perusahaan yang ingin menarik dan mempertahankan talenta Gen-Z. 

Jadi, dalam perkembangan dan inklusivitas Gen-Z dalam paradigma sosial menunjukkan bahwa generasi ini memiliki potensi besar dalam masyarakat, sehingga melalui komitmen mereka dan semangat untuk menciptakan perubahan, Gen-Z terus menginspirasi dengan keterlibatannya secara aktif, bernilai inklusivitas dan pemanfaatan teknologi yang bijak dapat menjadi kekuatan positif yang membentuk dunia untuk lebih baik bagi generasi mendatang.


Oleh: Natalia Putri Anjar Sari (Rayon Eksakta)
Posting Komentar

Posting Komentar

Berkomentarlah Dengan Bijak