Bagi para mahasiswa baru, masa awal memasuki dunia kampus pastilah memberikan kesan tersendiri. Selain memiliki kultur dan sistem pendidikan yang berbeda dengan lingkungan sekolah, dunia kampus juga berarti kesempatan untuk menemukan teman baru, tempat baru dan pengalaman baru. Banyak mahasiswa baru yang sudah mantap untuk menghadapi perubahan ini, tapi tak sedikit yang masih berdebar-debar untuk menghadapinya.
Letak Perbedaan
Bagi sebagian mahasiswa yang kebetulan memiliki saudara atau teman yang sudah terlebih dulu memasuki dunia kampus, pasti sedikit mengetahui tentang perbedaan kultur kuliah dan sekolah. Walaupun masih begitu penasaran untuk segera mengalaminya sendiri pasti pernah dirasa. Apalagi bagi mereka yang kebetulan benar-benar masih asing dengan dunia perguruan tinggi, pasti rasa penasaran akan lebih besar, bahkan tak jarang juga bercampur dengan rasa takut.Perbedaan pertama adalah mengenai sistem kredit semester (SKS) yang mungkin sangat asing pada jenjang sebelumnya. Dalam sistem ini, memungkinkan mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang ingin diambil atau dipelajari dalam kurun waktu satu semester, tentunya dengan beberapa persyaratan tertentu. Ada mata kuliah yang tercantum dalam semsester genap, ada pula yang tercantum di semester ganjil.
Sebenarnya dunia perkuliahan juga memiliki persamaan dengan kultur dan sistem di sekolah. Masih ada laporan evaluasi hasil pembelajaran yang jika di sekolah disebut rapor, maka di kampus disebut Indeks Prestasi (IP). IP sendiri ada dua jenis, yaitu IP semester dan IPK atau IP kumulatif. IP semester atau sering disebut IP saja adalah kumulasi dari nilai hasil belajar mahasiswa dibagi jumlah beban sks dalam satu semester. Sedang IPK adalah komulasi dari hasil belajar mahasiswa yang perhitungannya berdasarkan pada semua beban sks yang telah ditempuh oleh mahasiswa.
Hal di atas adalah contoh kecil dari perbedaan yang ada dalam dunia kampus dengan dunia sekolah. Mahasiswa sudah dianggap dewasa, sehingga diharapkan mampu untuk lebih bertanggung jawab dalam mengelola perkuliahannya sendiri. Biasanya pihak kampus menyediakan seorang dosen pengampu atau pendamping akademik bagi mahasiswa. Dosen inilah yang akan mendampingi mahasiswa sampai mahasiswa tersebut menyelesaikan kuliahnya. Fungsi dosen pendamping adalah sebagai pendamping bagi mahasiswa dalam mengelola rencana kredit semesternya. Dalam hal ini dosen pendamping akan menyetujui atau menolak rencana dari mahasiswa dalam hal memilih beban sksnya.
Universitas, Fakultas dan Prodi
Ketika membicarakan mengenai sistem pembelajaran di perguruan tinggi, maka pasti tidak bisa lepas dari kata-kata Universitas, Fakultas dan Prodi. Mari kita mulai dengan Universitas, secara umum dan sederhana bisa kita definisikan universitas sebagai salah satu bentuk dari lembaga perguruan tinggi yang terdiri dari beberapa fakultas. Dikatakan sebagai salah satu bentuk, karena sebenanrnya selain universitas, ada beberapa bentuk lain dari Perguruan tinggi, seperti akademi, institut dan sekolah tinggi. Sebagai sebuah lembaga, tentu sebuah Universitas memiliki sebuah struktur kepemimpinan. Pemimpin tertinggi dalam sebuah universitas disebut rektor.Di dalam sebuah universitas sendiri, ada beberapa fakultas-fakultas. Fakultas tersebut dapat kita artikan sebagai sekumpulan program studi (prodi) yang memiliki landasan disiplin ilmu yang sama. Misal fakultas hukm, yang di dalamnya mungkin terdapat prodi hukum pidana, prodi hukum perdata, prodi hukum keluarga dan sebagainya. Jika pimpinan dalam sebuah universitas disebut rektor, maka pimpinan dalam sebuah fakultas disebut dekan. Prodi juga memiliki struktur tersendiri. Pimpinannya berada di tangan seorang ketua prodi dan biasanya dibantu oleh beberapa wakil, seorang sekretaris, seorang bendahara dan beberapa jabatan lainnya.
KKN, PKL, Magang
Sebuah perguruan tinggi selalu berlandaskan pada tridharma perguruan tinggi dalam menjalankan segala roda aktivitasnya. Hal ini adalah semacam landasan bagi semua perguruan tinggi di Indonesia. Adapun isi dari tridharma perguruan tinggi adalah: pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan serta pengabdian kepada masyarakat. Inilah yang menjadi landasan bagi semua perguruan tinggi di Indonesia.Dalam rangka menunaikan tiga kewajiban tersebut, perguruan tinggi mengintegrasikan mata kuliah yang bertujuan untuk mewujudkan pengabdian kampus kepada masyarakat. Salah satu yang paling populer adalah KKN atau Kuliah Kerja Nyata. Dalam KKN, mahasiswa diaharapkan untuk menyatu dengan masyarakat. Ini menghindarkan warga kampus dari gejala primordialisme kampus yang membuat mereka terpisah dari masyarakat dan seakan-akan membentuk kelas sendiri. KKN bertujuan untuk menghilangkan sekat-sekat yang mungkin ada antara mahasiswa dan masyarakat.
Sangat banyak hal yang dilakukan oleh mahasiswa dalam KKN tergantung tema besar yang diusung. Ada beberapa tema besar yang biasanya ada dalam KKN, seperti moderasi beragama, kesejahteraan masyarakat yang buta aksara, peningkatan mutu pendidikan ,masyarakat, dan sebagainya. Banyak mahasiswa yang malas mengikuti KKN, padahal dengan KKN lah, justru mahasiswa diberi kesempatan secara nyata mengembangkan skill sosial mereka.
Beda dengan KKN, PKL atau Praktik Kerja Lapangan adalah suatu program mata kuliah yang bertujuan untuk mengasah keterampilan mahasiswa pada praktik nyata di lapangan. Metode teknis PKL tergantung dari fakultas asal. Jika berasal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) , mahasiswa biasanya diberi waktu tertentu untuk praktik mengajar di sekolah. Jika berasala dari FE atau Fakultas Ekonomi, mahasiswa mungkin diminta berpraktik di sebuah perusahaan atau koperasi. PKL sebenanrnya juga menawarkan kesempatan kerja yang sangat baik. tak jarang melalui PKL, mahasiswa mendapat sebuah pekerjaan.
Perbedaan magang dan PKL mungkin masih sulit dibedakan oleh sebagian mahasiswa. Meskipun keduanya memiliki makna yang sama, namun ternyata terdapat perbedaan yang cukup signifikan.
Dapat kita ketahui bahwa magang merupakan suatu proses penerapan ilmu pengetahuan atau kompetensi selama mengemban pendidikan ke dunia kerja. Melalui magang, seseorang akan memahami bagaimana sistem kerja di dalam dunia profesional yang sebenarnya.
Adapun pengertian magang berdasarkan Undang-Undang No. 13 tahun 2003 yaitu magang merupakan bagian dari pelatihan kerja yang bekerja sama oleh lembaga pelatihan dengan cara melakukan pekerjaan dan diawasi oleh pekerja yang telah profesional di bidangnya agar bisa mendapatkan keterampilan dan keahlian tertentu.
Buat kamu yang tengah menempuh pendidikan di jenjang perguruan tinggi, magang kerap kali dijadikan sebagai syarat kelulusan yang diberikan oleh pihak kampus.
Selain untuk memenuhi syarat kelulusan, kegiatan magang juga sebenarnya memiliki tujuan yaitu agar mahasiswa dapat meningkatkan skill dan juga kompetensi di bidangnya melalui dunia kerja yang sebenarnya. Saat ini, sudah banyak perusahaan atau instansi yang menyediakan lowongan kerja khusus untuk program magang. Salah satunya ialah program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka (MBKM) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Beasiswa
Tanggung jawab yang dipikul sebagai seorang mahasiswa tentunya berbeda dengan tanggung jawab pelajar sekolah menengah atas. Mahasiswa sewajibnya mulai memikirkan visinya ke depan, terutama mengenai keuangan. Dengan biaya yang rata-rata tidak sedikit, banyak mahasiswa yang tersadar untuk mulai meringankan beban orang tuanya. Ada yang dengan bekerja paruh waktu ataupun memburu beasiswa. Sebenarnya banyak beasiswa yang dapat ‘diperebutkan”, termasuk jenis dan syaratnya. Beberapa beasiswa yang paling populer diantaranya BKM (beasiswa khusus mahasiswa) dan Beasiswa PPA (program peningkatan akademik), keduanya dikeluarkan oleh Kemendiknas. Selain itu ada beberapa beasiswa yang dikeluarkan oleh korporasi atau perusahaan seperti beasiswa Djarum (PT Djarum Kudus, tbk), Beasiswa PGN (Perusahaan Gas Negara) Beasiswa Beasiswa MEDCO, Beasiswa ASTRA, Beasiswa Bank Indonesia, Beasiswa Sampoerna dan masih banyak lagi. Beberapa yayasan pun ada yang menyediakan beasiswa untuk mahasiswa, seperti Beasiswa SUPERSEMAR (Yayasan Supersemar) Beasiswa dari Gloria, Beasiswa dari Goodwill International, Beasiswa dari Yayasan Karya Salemba dan masih banyak lagi.
Namun tidak semua universitas dapat berpeluang agar mahasiswa tersebut mendapatkan peluang beasiswa tersebut, tergantung pada universitas. Maksudnya di sini ialah kampus yang di bawah naungan kemendikbud atau kemenag RI. Jadi sebagai mahasiswa juga harus pintar memilih peluang mana yang berkesempatan untuk di ambil.
Jangka Waktu Kuliah
Ada lagi hal yang terpenting adalah menentukan jangka waktu kuliah. Keadaan ekonomi keluarga, ikatan dan syarat beasiswa serta kondisi dan tren dunia kerja harus dipertimbangkan. Apalagi ada beberapa kampus yang menerapkan sistem DO atau drop-out bagi mahasiswa yang terlalu lama menyelesaikan kuliahnya. Mahasiswa yang di drop-out berarti mahasiswa tersebut telah kehilangan statusnya sebagai mahasiswa atau dengan kata lain dipecat. Aktivitas di UKM dan ORMAWA ataupun yang lain terkadang menjadi kendala utama dalam menyelesaikan waktu kuliah. Begitu pula dengan skripsi dan nilai akademis. Sebagai seorang mahasiswa, diharapkan mampu berpikir bijak dan sesegera mungkin turut berkarya dan bekerja untuk membangun masyarakat dan dirinya sendiri setelah lulus.Tips Transisi Masa Sekolah ke Dunia Perkuliahan
Ketika memasuki dunia perkuliahan, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan agar siswa dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Berikut penjelasannya :1. Persiapkan Mental
Hal pertama yang perlu kita persiapkan adalah mental yang kuat. Dunia kuliah sama sekolah itu beda banget loh. Kita dituntut untuk menjadi mandiri mengatur waktu hingga mencari informasi. Makanya mandiri ini jadi kunci utama mahasiswa, maka pastikan kita dapat menjadi “anak kuliahan” yang aktif mencari ilmu,berinisiatif, dan nalar yang tinggi.
2. Belajar Mandiri
Sebagai mahasiswa baru, kita seharusnya cepat mencari informasi yang dibutuhkan. Mencoba untuk terus perbanyak mencari materi pembelajaran yang sesuai, bikin rangkuman, kemudian atur strategi belajar yang efektif.
3. Persiapan Perlengkapan
Mahasiswa juga butuh persiapkan segala hal yang berhubungan dengan jurusan untuk menunjukan produktivitas. Pilih perlengkapan yang sesuai dengan jurusan. Misalnya, laptop, tablet, atau perangkat khusus lainnya. Pastikan juga punya akses ke software dan aplikasi yang diperlukan sesuai dengan jurusan.
4. Penyesuaian Diri Dengan Lingkungan
Dunia perkuliahan memiliki lingkungan yang berbeda dengan masa sekolah. Di dunia perkuliahan, siswa harus belajar untuk mandiri dan memiliki waktu yang lebih fleksibel. Siswa juga perlu belajar untuk bergaul dengan mahasiswa lainnya yang berasal dari berbagai daerah dan latar belakang budaya yang berbeda. Oleh karena itu, penting bagi siswa untuk membuka diri dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru di dunia perkuliahan.
5. Mengetahui Persyaratan Akademik
Disetiap perguruan tinggi memiliki persyaratan akademik yang berbeda-beda. Sebelum memasuki dunia perkuliahan, siswa perlu memperhatikan persyaratan akademik yang diperlukan, seperti nilai rata-rata rapor, nilai ujian masuk, dan persyaratan lainnya. Dengan mengetahui persyaratan akademik ini, siswa dapat mempersiapkan diri secara optimal dan memenuhi persyaratan untuk masuk ke perguruan tinggi yang diinginkan.
6. Memilih Jurusan Sesuai Keinginan
Di dunia perkuliahan, siswa memiliki banyak pilihan jurusan yang bisa dipilih. Oleh karena itu, penting bagi siswa untuk memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Sebelum memilih jurusan, siswa juga perlu memperhatikan prospek karir di bidang tersebut dan kebutuhan pasar kerja saat ini.
7. Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris
Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang banyak digunakan di dunia perkuliahan. Oleh karena itu, siswa perlu meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mereka sebelum memasuki dunia perkuliahan. Siswa dapat mengikuti kursus bahasa Inggris atau mengikuti program persiapan bahasa Inggris yang disediakan oleh perguruan tinggi.
8. Mencari Relasi Dan Koneksi
Masa orientasi dan ikut organisasi adalah waktu tepat untuk kenalan dengan teman seangkatan dan senior. Relasi yang kita dapatkan ini dapat membantu menciptakan lingkungan sosial yang positif. Teman seangkatan dapat menjadi support system yang buat kamu jadi kuat, sementara senior bisa jadi mentor bagi kita untuk memahami kehidupan kampus.
9. Pintar Mengatur Waktu
Jika sudah jadi mahasiswa, penting banget untuk bisa atur waktu dan skala prioritas dengan baik. Jadwal kuliah bisa berubah-ubah, dari pagi hingga sore. Makanya, penting bagi kita untuk belajar mengatur waktu untuk kuliah, tugas, ikut kegiatan, hingga waktu istirahat. Ini juga membantu kita memahami mana yang lebih dulu dikerjakan dan mana yang dapat ditunda.
10. Mengatur Keuangan dengan Bijak
Mengatur keuangan itu penting banget, khususnya untuk anak kuliah perantauan. Selalu catatan biaya anggaran untuk biaya kuliah, transportasi, makanan, dan kebutuhan lainnya agar kondisi keuangan kamu tetap sehat. Kita juga belajar menabung dan bijak dalam pengeluaran bisa bantu mengatasi tantangan finansial.
“Kuliah bukan semata untuk bekerja, tapi untuk bakal menjalani hidup, seumur hidup”
Oleh: Nadia Ramadani (Mahasiswa Hukum UIN Sumatera Utara)
Posting Komentar