Pena Laut - Republic of Letters, selanjutnya akan disingkat ROL, adalah fenomena kultural yang muncul pada masa Pencerahan Eropa, sekitar abad ke-17 hingga ke-18. ROL bukanlah entitas geografis, tetapi lebih merupakan jaringan komunikasi dan pertukaran pemikiran antara cendekiawan, penulis, dan pemikir pada zamannya. Pada masa itu, Eropa mengalami transformasi besar dalam bidang ilmu pengetahuan, filosofi, sastra, dan seni. ROL muncul sebagai tanggapan terhadap keinginan untuk bertukar ide dan informasi di antara cendekiawan yang tersebar di berbagai negara Eropa. Jaringan ini terbentuk melalui pertukaran surat, makalah, dan naskah antar anggota ROL.
Salah satu karakteristik utama ROL adalah komunikasi tanpa batas geografis. Cendekiawan dari berbagai negara saling menulis surat, berbagi gagasan, dan memberikan umpan balik. Ini menciptakan lingkungan yang mendukung kebebasan berpikir dan pertukaran ilmu pengetahuan tanpa terkendala oleh batas negara.
ROL dihuni oleh sejumlah cendekiawan terkemuka pada masanya, termasuk tokoh seperti Voltaire, Montesquieu, dan Descartes. Mereka tidak hanya berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga membentuk pandangan masyarakat pada waktu itu. Meskipun mayoritas anggota ROL adalah pria, beberapa perempuan juga memiliki peran penting dalam jaringan ini. Perempuan seperti Madame de Staël dan Emilie du Châtelet turut serta dalam diskusi intelektual dan memberikan sumbangan signifikan.
ROL memberikan warisan berupa fondasi bagi perkembangan ilmu pengetahuan modern. Jaringan ini memfasilitasi penyebaran ide-ide progresif dan mendukung pertukaran budaya di seluruh Eropa. Warisan Republik Ilmu dapat dilihat dalam bentuk perkembangan ilmu pengetahuan, sastra, dan pemikiran filosofis yang muncul pada masa Pencerahan.
ROL mencerminkan semangat kolaborasi dan keinginan untuk pengetahuan yang lebih luas. Melalui jaringan ini, cendekiawan pada masa Pencerahan berhasil menciptakan fondasi untuk kemajuan intelektual yang terus dirasakan hingga saat ini. Republik Ilmu adalah bukti kuat bahwa kekuatan pemikiran dan pertukaran ide dapat mengatasi batas geografis dan budaya. Hal inilah yang mendasari PMII Ibrahimy membentuk badan semi otonom yang juga dinamakan Republic Of Letters, sebuah wadah untuk dijadikan pertukaran pemikiran mengingat perbedaan latar belakang setiap kader yang membawa pemikiran bermacam-macam.
ROL PMII Ibrahimy didirikan sejak 2021 dengan diskusi rutin malam mingguan mengenai filsafat, sosiologi, psikologi, politik, seni, agama, dan budaya yang dilakukan di berbagai toko kopi dengan tujuan membuat budaya baru, yang biasanya hanya sebagai tempat ngopi dan kencan, maka kami kembalikan ke fitrahnya. Dimana tempat ngopi digunakan sebagai tempat bertukar pikiriran, seperti halnya Cafe d’Alexandre yang menjadi tempat nongkrong para Intelektual Prancis, macam Charles Monstesquieu (Tokoh yang merumuskan Trias Politika: Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif) dan Voltaire salah satu tokoh yang melahirkan enlightenment (Pencerahan) di Prancis. Di kedai kopi itu pula ide-ide muncul. Melalui diskusi-diskusi, bertukar ide, adu gagasan dengan para teman-temannya, maka lahirlah era pencerahan di Prancis. Selain Cafe d’Alexandre, kedai kopi yang paling terkenal saat itu Cafe la Regence tempat para intelektual membicarakan ide dan gagasan mereka.
Namun pada dasarnya ROL bukan tentang kopi, namun budaya diskusi yang tidak dibatasi oleh ruang, geografi, latar belakang, apalagi pacarmu.
sumber:
https://rowlandpasaribu.wordpress.com/2020/10/19/kedai-kopi-dan-tradisi-intelektual/
Oleh: Diaz Perengkuan (ROLian)
Posting Komentar