Kabar kepergian KH Nuril Huda disampaikan oleh putranya Rofiqul Umam Ahmad, melalui pesan yang berbunyi sebagai berikut.
"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Telah meninggal dunia K.H. Nuril Huda bin KH Mohammad Sohib (salah seorang Muassis/Pendiri PMII) pada Rabu, 20 Desember 2023 Pukul 06.35 WIB di RS Mitra Keluarga Bekasi Timur,"
Mantan Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmah 2004-2010 itu, dimakamkan di Komplek Ponpes Darul Ulum, Medali, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Semasa hidupnya Kiai Nuril dipandang sebagai salah satu tokoh Nahdlatul Ulama yang memiliki semangat juang tinggi dalam mengabdi terhadap umat, yang patut untuk kita teladani.
Berikut kami rangkum kiprah beliau semasa hidupnya serta beberapa petuah dan pesan pesan KH. Nuril Huda untuk kader muda Nahdlatul Ulama atau kader PMII.
Biografi KH Nuril Huda
KH. Nuril Huda Suadi KH Mohammad Sohib lahir di Lamongan pada 17 Agustus 1939 dan meninggal pada 20 Desember 2023 pada usia 84 tahun, dia terkenal sebagai orang yang berwibawa dan jujur.Sosoknya yang menjadi salah satu Muassis PMII, yang waktu itu sebagai salah satu perwakilan mahasiswa NU delegasi dari Surakarta, ikut serta merumuskan berdirinya organisasi kemahasiswaan NU di Surabaya sejak 14 - 16 April 1960.
Usai mendirikan PMII bersama dengan 13 mahasiswa lainnya, beliau lantas berusaha membesarkan organisasi tersebut hingga akhir masa hidupnya, sehingga dia sangat dikagumi oleh aktivis PMII.
Teladan dan Nasehat KH Nuril Huda
Dalam beberapa kesempatan Kiai Nuril selalu memberikan pesan dan contoh kepada siapapun terkhusus Mahasiswa NU atau PMII yang ditemuinya dalam berbagai forum formal maupun nonformal.Menurut Kiai Nuril, PMII dianggap sebagai satu - satunya organisasi kemahasiswaan yang konsisten merawat ideologi Islam Ahlusunnah Waljamaah sebagai yang diajarkan oleh Kyai dan ulama Nahdlatul Ulama.
Syamsudin mantan Ketua Cabang PMII Lamongan mengatakan, bahwa Kiai Nuril saat pulang ke Lamongan selalu berpesan agar kader muda NU selalu memberikan sumbangsih tenaga, gagasan dan pemikiran untuk kemaslahatan umat melalui NU dan PMII.
Selain itu KH Cholil Nafis sebagai Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah mengenang KH Nuril Huda sebagai sosok yang sangat bersahaja dengan kader - kader PMII.
Dia mengaku kenal dengan Kiai Nuril sejak masih aktif di PMII pada tahun 1993 di Jakarta, sedangkan Kiai Nuril masih menjabat sebagai Ketua Lembaga Dakwah NU dan sekaligus pegawai di Kementerian Agama.
Menurut Kiai Cholil salah satu amal sholeh KH Nuril Huda yang dilakukan semasa hidupnya oleh adalah menyiapkan kader-kader NU yang baik, karena saat ini banyak kader-kader hebat di kalangan NU dan PMII merupakan hasil rawatan KH Nuril Huda.
Kenangan lain juga disampaikan oleh seorang kader PMII, bernama Ahmad Rifqy Badruzzaman alumni PMII yang kini berprofesi sebagai Jurnalis di Gresik.
Kejadiannya berlangsung saat Pelantikan Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Jawa Timur tahun 2016 silam, dimana Kiai Nuril memberikan 3 nasehat kepada kader PMII yang hadir.
Pertama, kader PMII harus serius berproses di PMII, karena PMII didirikan dengan tirakat. Kedua, kalau sudah menjadi alumni harus mengurus adik - adiknya, karena mereka penerus muassis NU dan PMII. Ketiga, kalau sudah jadi politisi jangan lupa diri, ingat kamu adalah kader PMII (Ulil Albab).
Pesan - Pesan KH Nuril Huda
Pada saat KH Nuril Huda menghadiri Hari Lahir PMII ke 61, dalam sambutanya dia berpesan kepada semua hadirin yang hadir, adapun pesan tersebut sebagai berikut.“Jangan sekali-kali kita berorganisasi itu karena minta apa-apa, atau ingin jadi apa-apa, kenapa? Karena ini merupakan perbuatan yang baik dan sejak kecil sudah harus diatur” ucap Kiai Nuril Huda.
Kemudian Kiai Nuril juga menjelaskan 3 hal yang harus dimiliki oleh kader PMII. Pertama, keilmuan, kedua peribadatan, dan yang ketiga keikhlasan. Menurut kiai Nuril, Kader PMII tanpa ketiga hal tersebut tidak akan bisa menjadi kader yang baik.
Alasan PMII Independen Menurut KH Nuril Huda
Suatu ketiak PMII menjadi organisasi Independen atau tidak berafiliasi dengan organisasi induknya yaitu Nahdlatul Ulama pada masa kepemimpinan Sahabat Zamroni ketua kedua PB PMII.Kiai Nuril sebagai salah satu pendiri menjelaskan alasan PMII menyatakan Independen pada tahun 1972. Menurutnya keputusan tersebut diambil karena PMII mendapatkan ancaman diberangus karena suasana politik waktu itu.
Sehingga bagaimanapun PMII harus menyatakan sikap sebagai organisasi Independen, namun Karena sekarang sudah masuk era reformasi Kiai Nuril Kembali menarik PMII ke Banom NU.
Menurutnya NU akan menjadi lebih kuat jika PMII sebagai anak kandung NU bergabung menjadi Banom NU, kemudian agar juga agar NU tidak diisi oleh aktivis organisasi kemahasiswaan lain yang tidak sejalan dengan NU.
Akhirnya wacana integrasi PMII-NU sempat menjadi pembahasan dalam forum Kongres PMII XVIII di Jambi pada 30 Mei-10 Juni 2014 yang berlangsung di Gedung Olah Raga Kota Baru.
Kemudian upaya mengembalikan PMII ke pangkuan NU itu juga dilakukan oleh PBNU dengan cara melibatkan PB PMII dalam kegiatan Kader Penggerak NU (KPNU) V di Rengasdengklok Karawang.
Dalam rapat pleno PBNU di Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta pada 27-28 Maret 2011 juga direkomendasikan pembentukan kembali badan otonom mahasiswa NU.
Akhirnya ikhtiar Kiai Nuril ini dibawa pada muktamar NU ke-33 pada tahun 2015 di Jombang, yang memutuskan PMII ditarik kembali menjadi bagian Banom NU.
Posting Komentar