BWlBduTUUim65BmNoRNRwZwviGLcUft1snoGQp4W
BWlBduTUUim65BmNoRNRwZwviGLcUft1snoGQp4W

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Bawah Artikel

Recent

Bookmark

Sowan Kiai Nur Khalik Ridwan

Ngaji Sejarah, Nur Khalik Ridwan

Pena Laut
- Guna mengembangkan potensi dan menambah wawasan kesejarahan, team Pena Laut Media "sowan" ke Kiai Nur Khalik Ridwan (peneliti dan penulis sejarah) di rumah masa kecil beliau yang bertempat di Kemloso, Cluring, Banyuwangi pada Selasa (24/10/2023).

Berbagai pelajaran, nasihat, dan masukan dari Kiai Nur Khalik Ridwan (NKR) menjadi motivasi kami untuk terus menekuni dan konsisten dalam menulis, menyebarluaskan, dan melakukan penelitian sejarah, terutama tentang lingkungan sekitar (Banyuwangi).

Beliau adalah tokoh "Nahdliyyin" yang sangat produktif, terutama dalam kepenulisan sejarah. Bahkan, baru beberapa waktu lalu, beliau telah menyelesaikan buku sejarah yang bertajuk: Sufi Awal Jawa: Nasab, Cerita, dan Komentar (2023) dan Jatining Muhammad: Pandangan Hidup Jawa (2023) yang diterbitkan oleh penerbitan beliau sendiri, yakni NDiko Publishing.

Beliau, Kiai Nur Khalik Ridwan, memotivasi para generasi muda, khususnya yang bergelut di dunia kepenulisan dan media, untuk terus konsisten dan melakukan penelitian seputar sejarah lokal, guna menggali khazanah yang belum ditulis oleh para peneliti yang lain.

"Sebagai generasi muda, sampeyan harus melakukan penelitian dan menyebarluaskan hasil penelitian tersebut di kanal media yang sudah tersedia," ujar Kiai Nur Khalik.

Banyak sekali, lanjut beliau, yang perlu digarap oleh generasi muda saat ini, utamanya kearifan lokal yang ada di Banyuwangi. Seperti, Islamisasi di bumi Blambangan, pertemuan budaya lokal dan agama Islam di Blambangan, hingga sejarah kesenian yang ada di Blambangan.

Kiai Nur Khalik Ridwan juga menegaskan, pemanfaatan media seperti, Youtube, Facebook, Instagram, dan lain sebagainya, harus terus dilakukan untuk menyebarluaskan sejarah maupun kebudayaan yang ada, tentunya, dengan penuh kesabaran dan ketekunan.

Sebagai bahan refleksi, beliau menuturkan kepada kami, bahwa menelusuri sejarah Islam di Jawa (atau kebudayaan lain) adalah salah satu ikhtiar kita untuk menyingkap makna yang terkandung di dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah.

Sebuah kehormatan dapat berdiskusi dan bisa "sowan" beliau. Semoga beliau senantiasa diberi kesehatan, keistiqomahan, dan kesabaran dalam membimbing generasi muda untuk terus produktif dan militan.

Terima kasih, Kiai, atas bimbingan dan masukan njenengan. Semoga apa yang njenengan sampaikan, dan pengajaran yang njenengan ajarkan kepada kami, menjadi ilmu yang barokah dan manfaat. Khususnya, bagi keberlangsungan Pena Laut Media dan kultur intelektual yang ada di ujung timur pulau Jawa. (Md)
Posting Komentar

Posting Komentar

Berkomentarlah Dengan Bijak