BWlBduTUUim65BmNoRNRwZwviGLcUft1snoGQp4W
BWlBduTUUim65BmNoRNRwZwviGLcUft1snoGQp4W

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Bawah Artikel

Recent

Bookmark

Mengenal 14 Tokoh Pendiri PMII dan Latar Belakang Berdirinya

Pendiri PMIIIPena Laut - Sebagai kader PMII yang baih sudah seharusnya kita mengenal 14 tokoh pendiri PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) yang lahir pada 17 April 1960 di Surabaya.

Sebelum menuju pada 14 tokoh pendiri PMII, akan kami bahas alur pendirian PMII dan latar belakang berdirinya PMII secara singkat.

Proses Pendirian PMII

Sebelum PMII berdiri sebenarnya sudah ada beberapa organisasi yang mewadahi Mahasiswa Nahdlatul Ulama (IMANU) di beberapa tempat.

Seperti organisasi Ikatan Mahasiswa Nahdlatul Ulama (IMANU) yang berdiri di Jakarta pada Desember 1955, dengan Wa’il Harits Sugianto sebagai Pelopornya.

Kemudian pada tahun yang bersamaan di Surakarta juga berdiri KMNU (Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama) yang digagas oleh Mustahal Ahmad.

Namun waktu itu Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tidak merestui berdirinya IMANU dan KMNU, karena IPNU baru saja berdiri didirikan pada 24 Februari 1954 di Semarang.

Ditakutkan dengan pendirian kedua organisasi Mahasiswa NU itu berpotensi memperlemah eksistensi IPNU yang dua tahun lalu baru berdiri.

Pada Muktamar II IPNU di Pekalongan yang berlangsung 1-5 Januari 1957 Gagasan pendirian organisasi mahasiswa NU kembali muncul, namun tetap mendapatkan penolakan karena masih dianggap akan menjadi pesaing bagi IPNU.

Sebagai bentuk kompromi dengan pertentangan itu, melalui Muktamar III IPNU di Cirebon (27-31 Desember 1958) maka dibentuk Departemen Perguruan Tinggi IPNU dengan Ismail Makki sebagai keduanya.

Namun dalam pelaksanaan program kerja organisasi, antara Departemen Perguruan Tinggi NU dan IPNU selalu terjadi ketimpangan.

Cara pandang antar mahasiswa dan pelajar yang berada di PP IPNU selalu berbeda serta tidak bebasnya Departemen PT-NU dalam melakukan sikap politik karena selalu diawasi oleh PP IPNU.

Sehingga gagasan membentuk organisasi mahasiswa NU terus menguat dan puncaknya terjadi saat Konferensi Besar (Konbes) IPNU I pada pada tanggal 14-17 Maret 1960 di Kaliurang, Yogyakarta.

Melalui forum itu akhirnya diputuskan perlunya didirikan dibentuk organisasi mahasiswa NU, dengan memutuskan menunjuk 14 tim perumus organisasi mahasiswa NU yang nantinya menjadi pendiri PMII.

Baca Juga: Nomor Urut Calon Ketua PB PMII Kongres XXI

Adapun 14 Tokoh Mahasiswa Nahdlatul Ulama pendiri PMII adalah sebagai berikut:

  1. A. Khalid Mawardi (Jakarta)
  2. M. Said Budairy (Jakarta)
  3. M. Sobich Ubaid (Jakarta)
  4. Makmun Syukri (Bandung)
  5. Hilman (Bandung)
  6. Ismail Makki (Yogyakarta)
  7. Munsif Nakhrowi (Yogyakarta)
  8. Nuril Huda Suaidi (Surakarta)
  9. Laily Mansyur (Surakarta)
  10. Abd. Wahhab Jaelani (Semarang)
  11. Hizbulloh Huda (Surabaya)
  12. M. Kholid Narbuko (Malang)
  13. Ahmad Hussein (Makassar)
  14. Abdullah Alwi Murtadlo (Malang)
Dari ke 14 anggota tim perumus organisasi mahasiswa NU itu, memutuskan Hizbulloh Huda, M. Said Budairy, dan Makmun Syukri untuk sowan ke Ketua Umum PBNU yang dipimpin KH. Idham Kholid.

Bahwasanya akan ada musyawarah mahasiswa NU yang berlangsung pada 14-16 April 1960 di Sekolah Mu’amalat NU Wonokromo, Surabaya, yang diikuti perwakilan mahasiswa NU dari berbagai daerah.

Dari hasil musyawarah tersebut, memutuskan berdirinya organisasi kemahasiswaan Nahdlatul Ulama dengan nama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Selain itu Musyawarah juga menyusun Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga organisasi serta memilih dan menetapkan sahabat Mahbub Djunaidi sebagai ketua umum, M.Khalid Mawardi sebagai wakil ketua, dan M. Said Budairy sebagai sekretaris umum.

Ketiga tokoh tersebut diberi amanat dan wewenang untuk menyusun kelengkapan kepengurusan PB PMII.

Kemudian PMII secara resmi dideklarasikan berdiri pada tanggal 17 April 1960 masehi atau bertepatan dengan tanggal 21 Syawal 1379 Hijriyah.

Latar Belakang Berdirinya PMII

  1. Latar belakang berdirinya PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) adalah untuk menjawab tantangan zaman, beserta beberapa alasan yang mendasar lainya, yaitu:
  2. Dalam kurun waktu tahun 1950-1959, situasi politik Indonesia sangat carut marut.
  3. Sistem pemerintahan dan perundang-undangan di Indonesia tidak pernah menentu atau selalu berubah ubah.
  4. Pisahnya partai NU dari Masyumi.
  5. Mahasiswa NU yang bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) merasa tidak puas karena mahasiswa NU tidak terakomodasinya dan terpinggirkan.
  6. Organisasi HMI memiliki kedekatan dengan salah satu partai politik (Masyumi) hingga HMI menjadi underbow-nya.
Berikut lima poin yang menimbulkan para intelektual muda NU menggebu gebu agar didirikan sebuah organisasi kemahasiswaan Nu dengan ideologi Ahlussunnah Waljamaah, sebagai wahana untuk menyalurkan aspirasi dan pengembangan potensi.***

Posting Komentar

Posting Komentar

Berkomentarlah Dengan Bijak