Acara tersebut dilaksanakan di PP. Darussalam Blokagung, Banyuwangi, yang dihadiri oleh Team Fasilitator PB PMII, Ketua Umum PKC PMII Jatim, Majelis Pembina Cabang (Mabincab), Rektor Institut Agama Islam (IAI) Darussalam, tamu undangan dan seluruh kader PMII se-Banyuwangi.
Farid Syahruddin, selaku Ketua Umum PC PMII Banyuwangi, memberikan sambutan yang menegaskan agar seluruh peserta Pelatihan Kader Lanjut (PKL) mengikuti rangkaian acara yang sudah ditetapkan dan semoga acara tersebut berjalan dengan lancar.
"Saya mewakili pengurus dan panitia penyelenggara, meminta agar peserta betah di sini dan mengikuti rangkaian acara hingga akhir," ujar Ketua Umum PC PMII Banyuwangi.
PKL ke-V tersebut dibuka oleh Rektor Institut Agama Islam (IAI) Darussalam dan ditutup dengan doa. Tak lupa, acara ini dimeriahkan oleh Gerakan Tari PMII (Gestapmii).
Setelah acara Opening Ceremony, disambung dengan acara Halaqah Intelektual Muda NU yang bertema "Kontribusi Intelektual Muda Nahdlatul Ulama dalam Menyongsong Tatanan Dunia Baru".
Halaqah tersebut diisi oleh tiga narasumber, antara lain Baijuri M.E., Dr. H. M. Imam Khaudli, M. Si dan penulis terkenal, Nur Kholik Ridwan.
Selaku pemateri, Nur Khalik Ridwan, menegaskan bahwa sebagai intelektual muda NU harus fokus terhadap persoalan yang ingin diselesaikan dan tetap memprioritaskan beberapa hal untuk menunjang kefokusan tersebut.
"Selain fokus, intelektual muda NU harus memprioritaskan sesuatu yang ingin digarap," ujar Penulis buku "Masa Depan NU" tersebut.
Ia menambahkan, jangan sampai kader PMII menyendiri, tidak bergumul dengan orang lain, dengan sahabat-sahabat yang lain.
Interaksi sosial juga dibutuhkan, sehingga dapat memberikan informasi dan pengetahuan baru.
Kajian tersebut ditutup dengan pemberian cendera mata untuk pemateri dan foto bersama. (Dwa)
Posting Komentar