BWlBduTUUim65BmNoRNRwZwviGLcUft1snoGQp4W
BWlBduTUUim65BmNoRNRwZwviGLcUft1snoGQp4W

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Bawah Artikel

Recent

Bookmark

Hancur Dihantam Banjir, Jembatan Pengganti Ini Untuk Sementara Atau Selamanya ?

Jembatan

Pena Laut
- Jika Jembatan Glenfalloch (Kalibaru - Glenmore) Tak Bisa Dilewati, Roda Empat Mau Lewat Mana? Begitu kira-kira pertanyaan yang terlintas dipikiran saya ketika melewati jembatan sementara yang dibangun pasca banjir tahun lalu.

November 2022 beberapa Desa di Kecamatan Kalibaru seperti Kalibaru wetan dan Kajarharjo mengalami banjir. Desa Kalibaruwetan menjadi Desa yang paling terdampak banjir yang terjadi malam Jumat waktu itu, belasan rumah rusak diterjang derasnya banjir. Selain itu, setidaknya ada tiga 3 jembatan penghubung Desa yang putus akibat derasnya arus air yang mengalir melewati jembatan dan debit air yang melebihi kapasitas dari gorong-gorong jembatan itu sendiri. Tiga jembatan yang putus tersebut satu diantaranya berada di Desa Kalibaruwetan dan dua di Kajarharjo. 

Lokasi jembatan tersebut berada di, satu dari arah jalan raya jember melewati gapura jalan menuju arah Karanggudang Kalibaru wetan. Kedua berada di dusun Karanganyar yaitu dari arah Balai Desa Kajarharjo menuju Dusun Jatirono. Ketiga berada di ujung timur bagian utara Desa Kajarharjo atau jalan menuju Krikilan Via Jembatan Cerung. 

Ketiga jembatan tersebut perhari ini setelah tujuh bulan kejadian Banjir kala itu, hanya bisa dilewati oleh kendaraan roda dua saja. 

Pasca kejadian banjir yang menyebabkan putusnya hubungan tiga Jembatan di Kalibaru tersebut, pemerintah perlu kita apresiasi karena lansung gerak cepat membuat Jembatan sementara untuk roda dua melintas.

Ya benar, jembatan sementara, semoga jembatan itu benar-benar jembatan sementara yang segera di ganti oleh jembatan yang baru dengan status jembatan tetap.

Hingga hari ini ke tiga jalur itu tidak bisa dilewati oleh roda empat atau lebih, karena Jembatan sementara yang dibangun memang diperuntukkan untuk pengendara roda dua saja, khususnya bagi siswa-siswi yang pergi bersekolah.

Setelah putusnya jembatan tersebut, terutama yang berada di Desa Kajarharjo bagian timur atau yang saya tulis pada nomor tiga diatas, otomatis jalur penghubung roda empat atau lebih antara Kecamatan Kalibaru dengan Glenmore ataupun sebaliknya secara lansung menjadi satu jalur saja yakni jalur luar (jalan raya Jember) yang dihubungkan melalui Jembatan Glenfalloch. 

Jembatan Glenfalloch adalah jembatan yang berada di perbatasan Kecamatan Kalibaru Banyuwangi dengan Glenmore, tepatnya di Desa Kajarharjo dengan Desa Tegalharjo. Letaknya pun berada di setelah tikungan, baik dari arah Barat (Jember) ataupun timur (Banyuwangi).

Sementara itu, biasanya kendaraan roda empat seperti mobilbox, truk, dan lain-lain punya dua jalur yang bisa dilintasi atau yang orang kenal dengan sebutan jalur luar dan jalur dalam. Yang dikatakan jalur luar ialah sepanjang jalan raya Jember dan jalur dalam yaitu dimulai dari Karanggudang Desa Kalibaruwetan menuju Kajarharjo hingga kali Cerung sampai Krikilan/ Desa Tegalharjo.

Lantas bagaimana jika jalur utama tersebut mengalami masalah? Jawabannya ya harus menunggu masalah itu selesai, karena jalur alternatifnya juga belum ada perbaikan. Perlu kita ketahui, di Jembatan Glenfalloch sering terjadi peristiwa-peristiwa yang tak terduga, dari mulai: Truk muatan Terguling, Truk terperosok, Kecelakaan lalu lintas, ataupun perbaikan jalan yang sering bolong. 

Selain itu juga ada kemungkinan Terburuk meskipun ini sulit terjadi, yaitu seperti jembatan putus akibat banjir atau bencana lainnya, bukan berarti saya berharap akan adanya bencana, namun ini hanya sebuah bentuk antisipasi akan terjadinya hal-hal yang berada diluar kendali kita ataupun pemerintah. 

Pada saat banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Kalibaru beberapa bulan yang lalu pun juga menyebabkan sungai yang berada dibawah jembatan Glenfalloch meluap hingga menerjang Kuburan yang berada disekitar Jembatan. Ya Semoga saja tidak ada masalah yang kita temui dijalur tersebut hingga Jembatan yang putus akibat banjir bandang tersebut kembali terhubung seperti semula.

Harapannya kepada pemerintah terkait Kabupaten Banyuwangi bisa segera merealisasikan pembangunan jembatan yang terputus tersebut normal seperti sedia kala. Hal ini sebagai bentuk antisipasi kemacetan yang terjadi di jalur utama, sehingga diperbaikinya jembatan yang terputus tersebut merupakan sebuah solusi untuk mengatasi hal tersebut.

Yang saya khawatirkan adalah jembatan yang di proyeksikan untuk sementara tersebut justru menjadi jembatan selamanya yang tak kunjung bisa dilewati oleh roda empat dan seterusnya.

Apalagi kekhawatiran saya tersebut diperkuat oleh pendapat Dr. Suyanto Waspo T.,W.,M.Si Kepala Bappeda Banyuwangi, yang mana menurutnya ada jembatan yang diproyeksikan sebagai jembatan sementara justru menjadi jembatan selamanya atau nunggu tiga tahun baru dibangun lagi, itu ada, begitu ujarnya saat mengisi materi analisis kebijakan dan orientasi pembangunan Banyuwangi pada acara Pelatihan Kader Lanjut yang diadakan oleh PC PMII Banyuwangi.

Saat ditanya kapan jembatan yang putus di Kalibaru tersebut akan dibangun ia hanya menjawab "itu sudah kita anggarkan tahun ini". Mendengar jawaban tersebut membuka sedikit harapan nampaknya jalan yang terputus khususnya di Desa Kajarharjo bagian Timur akan terhubung kembali. Harapan kami tidak hanya dianggarkan ditahun ini saja, melainkan juga bisa direalisasikan tahun ini, lebih-lebih kejadian banjirnya pun sudah lama terjadi. (Khd/Red)

Posting Komentar

Posting Komentar

Berkomentarlah Dengan Bijak