BWlBduTUUim65BmNoRNRwZwviGLcUft1snoGQp4W
BWlBduTUUim65BmNoRNRwZwviGLcUft1snoGQp4W

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Bawah Artikel

Recent

Bookmark

Refleksi Paradigma Gerakan Dalam Menjawab Tantangan Zaman (Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Berbasis Gagasan Dan Digitalisasi)

Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Berbasis Gagasan Dan Digitalisasi

Bukanlah pengecut orang yang tiarap menghindari peluru mendesing, namun bodohlah orang orang yang menentang peluru hanya untuk jatuh dan tidak kuasa bangkit kembali

(Jose Rizal, Sastrawan Filipina dalam Jangan Sentuh Aku) 

Pena Laut – Sesuai mukadimah dari buku Multi Level Strategi yang menjelaskan bahwa pengkaderan yang baik selalu mengarah pada tujuan organisasi. Sehingga kader yang telah dididik oleh organisasi mampu memahami keadaan zamannya, mampu mengambil pelajaran dan mampu mengambil posisi gerak sesuai tujuan organisasi. Karena hanya dengan mengerti kenyataan zamannya, cita – cita gerakan melakukan perbaikan terhadap perikehidupan manusia dan masyarakat sesuai garis ilahiah mungkin diwujudkan.

Tanpa mengenali zaman sebagai medan geraknya maka organisasi akan ditampik oleh zaman. Bahkan tanpa membubarkan diri pun, organisasi semacam itu akan lumpuh secara sendirinya. Untuk menjawab tantangan zaman tersebut maka perlu untuk merefleksikan ulang paradigma gerakan yang akan kita ambil. Kita harus menyadari bahwa kemajuan teknologi informasi membawa paradigma baru dalam segala aspek.

Penemuan internet dan sosial media membuat dunia menjadi terintegrasi. Alih teknologi dan kolaborasi bukan menjadi hal yang sulit. Perubahan -  perubahan dalam segala bidang semakin lama semakin cepat, yang sulit beradaptasi akan sulit berkembang. Yang unggul dalam pemanfaatan dan pengembangan teknologi informasi cenderung berkembang menjadi berdaya saing dan mampu menciptakan nilai tambah yang tinggi.

Dalam perkembangan selanjutnya, kemampuan manusia dalam berkreasi dan menciptakan sesuatu dari yang tidak ada menjadi ada, baik inovasi ide maupun pengetahuan menjadi faktor penting. Kreatifitas, inovasi dan penemuan menjadi penting dalam kegiatan ekonomi.

Jadi, pada dasarnya, kegiatan ekonomi yang dilakukan kita semua pastinya dipengaruhi oleh kemajuan yang ada di era globalisasi saat ini. Seperti yang kita ketahui perkembangan dunia di tengah globalisasi telah memberikan berbagai perubahan dalam kehidupan ekonomi masyarakat baik itu kegiatan konsumsi, produksi maupun distribusi.

Gelombang ekonomi yang dipengaruhi oleh globalisasi telah mengenalkan kita kepada konsep ekonomi kreatif yang mengutamakan intelektual sebagai kekayaan yang dapat menciptakan uang, kesempatan kerja, pendapatan dan juga kesejahteraan masyarakat.

Ekonomi kreatif sangat bergantung pada sumber daya manusia karena mengandalkan gagasan, ide dan juga kreativitas SDM sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonomi dan berdikari. Konsep ekonomi ini dapat berkembang berdasarkan aset kreatif yang berpotensi menghasilkan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi.

Kreativitas adalah kemampuan yang baru, baik itu berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan yang ada sebelumnya. Dalam setiap kegiatan ekonomi diperlukan suatu pemikiran yang kreatif yang dapat membantu alternatif tindakan.

Berbicara tentang ekonomi kreatif tidak terlepas dari pelakunya, yaitu wirausahawan. Seorang wirausahawan adalah orang – orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menangkap peluang bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna memperoleh keuntungan dan mengambil tindakan yang tepat serta memastikan keberhasilan.

Seorang wirausahawan diharapkan tidak hanya mampu membuat sesuatu yang baik bagi dirinya, melainkan juga baik bagi orang lain. Peranan wirausahawan juga mampu membuka lapangan kerja baru yang mampu memperkecil tingkat pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan.

Di era ekonomi baru seperti saat ini, ide kreatif dan implementasi dari SDM sangat diandalkan sebagai faktor produksi yang utama dalam ekonomi untuk menghasilkan produk atau karya kreatif.

Perekonomian mengalami transformasi yang mulanya dari sumber daya alam dan budaya menjadi sumber daya manusia. Artinya, kegiatan ekonomi dikembangkan melalui kreativitas sumber daya manusia sebagai aset utama untuk menciptakan nilai tambah ekonomi.

Berdasarkan konsep dan definisi mengenai ekonomi kreatif, maka ekonomi kreatif dapat didefinisikan sebagai “Penciptaan nilai tambah berbasis ide yang lahir dari kreativitas sumber daya manusia dan berbasis pemanfaatan ilmu pengetahuan, termasuk warisan budaya serta teknologi”

Lalu mengapa penting menyoal ekonomi kreatif ini? Sederhana, karena hari ini kegiatan ekonomi/bisnis ditempel – tempelkan dengan gimmick “inovasi” maka aspek pengetahuan sangat penting untuk didiskusikan. Semakin dominannya pengetahuan di dalam pertumbuhan ekonomi merupakan pertanda bagaimana pengetahuan tidak lagi sebagai sekedar penunjang ataupun pelengkap kegiatan produksi, melainkan menjadi jantung dari aktivitas ekonomi itu sendiri.

Inovasi merupakan transformasi atau implementasi dari ide atau gagasan berdasarkan kreatifitas dengan memanfaatkan penemuan – penemuan yang ada untuk menghasilkan produk atau proses yang lebih baik, bernilai tambah, dan bermanfaat.

MAKA, dimasa kini, menjadi kreatif merupakan tuntutan bagi setiap individu sebagai upaya bersaing dalam perekonomian yang semakin kompetitif. Pemikiran kreatif dan inovatif merupakan modal utama yang sangat menentukan.

Kreatifitas mampu mengubah barang yang hanya mengutamakan fungsi menjadi sebuah karya yang unik, penuh estetika, nilai, serta mampu meningkatkan kualitas hidup bagi pelaku ekonominya.

Hal tersebut didorong oleh beberapa faktor yang terjadi di era globalisasi sekarang ini.

Pertama,  teknologi yang semakin maju dan arus globalisasi yang memudahkan masyarakat untuk berinteraksi telah memberikan kemudahan untuk memberikan kebutuhannya.

Masyarakat mengalami kecukupan sumber daya pemuas kebutuhan yang dapat diproduksi oleh beberapa Negara. Hal ini menyebabkan setiap industri yang bergerak di produk yang sama harus berusaha untuk membuat sesuatu yang unik agar tidak mudah diduplikat oleh pihak lain.

Kedua, di benua asia, pertumbuhan penduduk yang sangat pesat telah mengakibatkan biaya produksi lebih rendah, tenaga kerja yang melimpah menjadikan para pemilik modal memindahkan pabrik atau usahanya ke benua asia dikarenakan dengan kualitas yang sama namun dapat mengeluarkan upah tenaga kerja lebih murah dari benua lain.

Oleh karena itu, warga lokal harus menuntut dirinya agar selalu berkembang dan inovatif sebagai upaya mensejahterakan dan mengembangkan perekonomian lokal.

Ketiga, tenaga kerja di setiap Negara tidak hanya bersaing dengan tenaga kerja di Negara lain, tetapi juga bersaing dengan teknologi. Revolusi industri merupakan salah satu contoh kasus yang menuntut individu harus rela kehilangan pekerjaannya dan digantikan dengan mesin.

Hal tersebut merupakan tantangan yang sangat besar, karena jika pekerjaan kita dapat digantikan oleh komputer, mesin, robot, atau teknologi lainnya, maka kita sudah tidak akan bisa berkompetisi di masa yang akan datang.

Ketiga hal tersebut menjadi tantangan besar sekaligus peluang besar bagi individu untuk mampu mengubah pola pikirnya agar dapat menciptakan inovasi yang dibutuhkan oleh pasar.

Dalam hal tersebut, masyarakat harus mampu menciptakan keindahan emosional dan artistic, kemampuan mengenali pola – pola perubahan serta peluang yang ada, kemampuan menghasilkan produk serta kemampuan untuk mengkombinasikan ide – ide menjadi penemuan baru dan orisinil.

Dari berbagai analisa dan pandangan strategis diatas, mari kita berpindah untuk membahas konsepsi ekonomi kreatif berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.

Seluruh pola spesifik yang berkaitan dengan proses penciptaan nilai, maka bisa dipetakan proses kerja proses kerja yang disyaratkan dalam skema ekonomi kreatif, yakni kerja – kerja yang mencakup pemikiran, dalam hal ini kita masukkan aktivitas – aktivitas yang ada di dalamnya, yakni beralasan, berlogika, menginterpretasi, memaknai, eksplorasi, merefleksikan, menyimpulkan, berimajinasi, berinovasi, berkreasi, dst.

Di sisi lain aktivitas tersebut harus didukung dengan aktivitas kerja sekunder atau penunjang seperti, keterampilan membaca, menulis, merangkum, mengamati, analisis, menganalogikan, dst.

Lini produk inilah yang menjadi komoditas dalam ekonomi kreatif. Sebagai komoditas, tentu saja hal tersebut harus memiliki nilai jual, sehingga hal tersebut harus menjelma menjadi ide bisnis, model bisnis, inovasi bisnis, rencana bisnis, ide konten kreatif untuk pemasaran, rekomendasi kebijakan, rekomendasi bisnis, analisis pasar, analisis peluang bisnis, visi misi pengembangan, taktik politik, maneuver gerakan, siasat perlawanan serta yang paling terpenting adalah strategi besar revolusioner.

Pembangunan ekonomi di masa mendatang masih akan dihadapkan pada permasalahan bagaimana Indonesia dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pemahaman masyarakat terhadap digitalisasi.

Oleh karena itu, upaya penciptaan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas menjadi prioritas dalam pencapaian cita – cita pembangunan jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas mencakup pertumbuhan ekonomi yang tidak saja tinggi, tapi juga lebih merata, meningkatkan nilai tambah serta meningkatkan penerimaan devisa.

Untuk dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, sektor ekonomi kreatif merupakan sektor ekonomi yang potensial dan strategi untuk dikembangkan di masa datang untuk menjawab tantangan pembangunan. Ekonomi kreatif harus digerakkan oleh sumber daya manusia yang berkualitas yang mengangkat sumber daya budaya lokal dan memanfaatkan sumber daya alam local secara berkelanjutan.

Berdasarkan isu – isu strategis yang telah didefinisikan dan analisis kondisi internal dan eksternal pengembangan pengembangan ekonomi kreatif, maka kita dirasa perlu untuk merefleksikan kembali kerangka strategis dalam rencana induk pengembangan ekonomi kreatif kedepannya.

Kita harus memiliki visi dan misi yang jelas dalam menghadapi tantangan zaman kedepan. Visi pengembangan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat yang harus dilakukan kedepan adalah menjadikan ekonomi kreatif berbasis pengetahuan dan digitalisasi sebagai penggerak terciptanya masyarakat yang berdaya saing dan masyarakat berkualitas hidup.

Melalui visi tersebut, pengembangan ekonomi kreatif bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang berdaya saing, dimana masyarakat yang mampu berkompetisi secara adil, jujur dan menjunjung tinggi etika dan unggul di tingkat nasional maupun global, serta memiliki kemampuan untuk terus melakukan perbaikan dan selalu berfikir positif untuk menghadapi tantangan dan permasalahan.

Visi tersebut mampu diwujudkan melalui 3 (tiga) misi utama, yakni:

1.) mengoptimalkan pengembangan dan pelestarian sumber daya lokal yang berdaya saing, dinamis serta berkelanjutan;

2.) mengembangkan industri kreatif yang berdaya saing, tumbuh, beragam, dan berkualitas;

3.) mengembangkan lingkungan yang kondusif yang mengarusutamakan kreatifitas dalam pembangunan nasional dengan melibatkan seluruh stakeholder.

Untuk mengimplementasikan pengembangan ekonomi kreatif dapat diselesaikan dengan model pengembangan yang dapat dianalogikan menjadi sebuah bangunan yang terdiri dari pondasi, pilar, dan atap.

Pondasi pengembangan ekonomi kreatif adalah orang kreatif, pilarnya yakni sumber daya kreatif berupa sumber daya alam dan budaya, pembiayaan, teknologi dan infrastruktur serta pemasaran.

Pilar tersebut akan diperkuat melalui kelembagaan berupa norma, nilai, peraturan serta hukum yang mengatur dalam pengembangan ekonomi kreatif, hal tersebut bisa disebut sebagai atapnya.

Jadi, atas dasar kerangka pemikiran tersebut sangat diwajibkan bagi kita untuk sadar atas realitas sosial yang berlangsung saat ini. Hal tersebut harus benar – benar disiapkan dan dimulai dari sekarang. Karena jika luput atas tantangan tersebut, maka sulit untuk kita mengejar laju perubahan yang sangat cepat.

Ditambah lagi saat ini kita sedang dihadapkan dengan situasi bonus demografi, jika tidak dimulai dari sekarang maka orang lain yang akan memulainya, dan perubahan yang kita harapkan tidak akan terwujud.

Penulis: Ach. Alfian Firdaus (Koordinator Biro Ekonomi Kreatif PC PMII Banyuwangi 2022/2023)

Posting Komentar

Posting Komentar

Berkomentarlah Dengan Bijak