BWlBduTUUim65BmNoRNRwZwviGLcUft1snoGQp4W
BWlBduTUUim65BmNoRNRwZwviGLcUft1snoGQp4W

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Bawah Artikel

Recent

Bookmark

Kenapa Sih Perempuan Harus Jadi Pemimpin?

 

Perempuan memimpin

Pena Laut - Pernah ada satu teman bertanya kepadaku, dengan pertanyaan yang isinya kurang lebih seperti ini.

"Ngapain sih kamu suka berorganisasi? Rapat sana sini, acara sana sini sampai bolos kuliah berhari-hari. Apa tidak capek ?," tanyanya dengan ekspresi wajah penasaran.

"Capek sih pasti, apalagi yang dikerjakan bukan hanya satu, tapi bukan berarti aku menyesali pilihanku. Aku suka mencoba hal baru, bertemu dengan orang baru dimana dari pemikiran mereka aku bisa mengetahui banyak hal," jawabku dengan semangat.

Menurutku perempuan menjadi pemimpin adalah sebuah kewajiban yang harus dilakukan oleh semua perempuan di belahan dunia ini.

Asal jangan menjadi pemimpin yang mengajak pada jalan kemungkaran.

Mengikuti berbagai training leadership, diberi amanah menjabat di struktural organisasi atau lembaga, membaca buku tentang kepemimpinan, hanyalah satu dari sekian banyak cara untuk menempa kalian menjadi seorang pemimpin.

Apakah pemimpin selalu di dunia politik? Tentu saja tidak.

Jadilah pemimpin sesuai dengan bidang dan kemampuan yang kalian tekuni.

Jadi leader di perusahaan bisnis kalian, leader di bidang pendidikan bahkan leader bagi diri kalian sendiri agar tidak terhegemoni oleh orang lain.

Apabila perempuan memimpin semua yang ada di alam semesta, apakah menyalahi kodrat?.

Mungkin dari kalian banyak yang sering mendapatkan pertanyaan seperti di atas, menurutku jawabannya nggak dong.

Kalian menjadi seorang ibu pun akan memimpin anak-anak kalian agar menjadi anak-anak yang tangguh.

K.H. Husein Muhammad mengatakan dalam bukunya fiqih perempuan. 

"Jangan selalu menganggap salah ketika perempuan menjadi pemimpin. Sepanjang pemimpin perempuan tersebut pada jalur kerahmatan, keadilan, kemaslahatan atau kepentingan umat".

Bila Susi Pudjiastuti, Mantan Menteri Perikanan dan Kelautan, lalu Najwa Shihab, Seorang Jurnalis serta para Petani Kartini di pegunungan Kendeng Jawa Tengah dan tokoh perempuan lain, mereka bisa menjadi pemimpin sesuai kemampuan yang dimiliki.

Seharusnya kita bisa menjadi seperti mereka, karen ketika perempuan memimpin maka akan tumbuh subur semesta kebaikan, semesta keberanian, semesta kemandirian.

Sebab, pemimpin perempuan itu merawat, mengasihi, mengayomi, mencintai tanpa ada banyak tendensi.

Penulis: Anisah Hajir Dzahabiyyah

Posting Komentar

Posting Komentar

Berkomentarlah Dengan Bijak