BWlBduTUUim65BmNoRNRwZwviGLcUft1snoGQp4W
BWlBduTUUim65BmNoRNRwZwviGLcUft1snoGQp4W

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Bawah Artikel

Recent

Bookmark

Rayon Tarbiyah Adakan Diskusi Problematika Kekerasan Seksual

Diskusi kekerasan seksual
Peserta diskusi Mendengarkan pemaparan dari pemateri

Pena Laut - Menyikapi problematika yang ada di Banyuwangi, Pengurus Rayon Tarbiyah Komisariat IAI Ibrahimy mengadakan diskusi dengan tema Membangun kesadaran kritis terhadap pelecehan seksual.

Diskusi yang membahas isu-isu pelecehan seksual tersebut dilaksanakan pada Sabtu (16/7/2022), di Sekretariat PMII Ibrahimy, Genteng.

Pemantik diskusi kali ini seseorang yang memang menjadi salah satu aktivis perempuan di Banyuwangi, Sahabati Melly Antina.

Sahabati Melly saat ini menjadi Ketua Pusat Studi Gender & Anak (PSGA) IAI Ibrahimy, serta Mabinkom PMII IAI Ibrahimy.

Baca Juga : Kursi Cabang Telah Usang

Diskusi yang dikuti 10 orang tersebut dimulai dari pemaparan pematik tentang isu-isu pelecehan seksual yang terjadi di Bumi Blambangan.

"Di sekitar kita berpotensi terjadinya pelecehan seksual, dan yang paling banyak menjadi korban adalah perempuan," tutur Ketua PSGA, Melly.

Sahabati Melly mengaku pernah melakukan tindakan pencegahan hingga pendampingan korban pelecehan seksual yang terjadi di segala sektor.

Mulai dari lembaga pendidikan, organisasi dan masyarakat.

Pembahasan menjadi menarik ketika Sahabati Mely memaparkan dengan detail bagaimana efek dari korban pelecehan.

"Korban pelecehan seksual biasanya mengalami trauma dan berpotensi menjadi pelaku," Jelasnya 

Wakil Ketua Rayon Tarbiyah, Sahabati Tanzila Ilma, berharap dari diskusi ini, mampu memberikan kesadaran kepada kader Rayon Tarbiyah, khususnya, untuk tidak apatis terhadap problematika yang sedang hangat dibicarakan tersebut.

"Diskusi ini memberikan banyak sekali wawasan tentang keperempuanan dan ciri pelecehan seksual yang harus diketahui oleh segenap kader agar nantinya kita bisa mencegah terjadinya pelecehan seksual di lingkungan kita," ucap Sahabati Tanzila.

Permasalahan ini juga menjadi tanggung jawab warga pergerakan untuk senantiasa mencegah maupun mendampingi korban pelecehan seksual. (Dwa)

Posting Komentar

Posting Komentar

Berkomentarlah Dengan Bijak