BWlBduTUUim65BmNoRNRwZwviGLcUft1snoGQp4W
BWlBduTUUim65BmNoRNRwZwviGLcUft1snoGQp4W

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Bawah Artikel

Recent

Bookmark

Pentingnya Menjadi Perempuan Berpendidikan

PENA LAUT - Pendidikan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia sebagai proses untuk mencari pengetahuan maupun pengalaman, tanpa terkecuali bagi perempuan.

Meskipun pendidikan dan perempuan adalah dua hal yang berbeda, namun keduanya tidak dapat dipisahkan.

pena laut Media

System pendidikan tanpa menyertakan perempuan maka hakikatnya bukan pendidikan, karena pendidikan adalah bagaimana menciptakan keadilan yang humanis.

Dengan mengasingkan perempuan dari pendidikan, maka sama halnya dengan melanggengkan kebodohan untuk kekuasaan pada segelintir manusia.

Lalu Apa Pentingnya Pendidikan Bagi Perempuan?

Apa gunanya sekolah tinggi-tinggi kalau akhirnya harus menjadi ibu rumah tangga, nanti malah susah mencari pasangan.

Stigma seperti ini mungkin masih sering kita dengar, bahkan dari orang terdekat sekalipun.

Apakah sebagai perempuan tidak boleh cerdas?

Tidak boleh mendapatkan pendidikan yang tinggi?

Saya rasa menuntut ilmu itu adalah hak bagi setiap manusia, tanpa memandang gender.

Sebagai perempuan yang sedang menjalani proses pendidikan, jarang sekali saya mendengar kalimat tersebut dari lingkungan keluarga atau sekitar, justru mereka malah secara penuh mensupport proses belajar yang sedang saya jalani.

Nasehat yang masih saya pegang dari orangtua adalah, menjadi perempuan yang berpendidikan itu bukan untuk mencari jabatan yang tinggi dalam sebuah pekerjaan, melainkan untuk menciptakan perempuan dan generasi yang cerdas, serta mampu menempatkan dirinya pada posisi dan kondisi apapun.

Pendidikan bagi seorang perempuan itu berpengaruh sekali dalam segala bidang, sekalipun nantinya ia memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga, karena menjadi seorang ibu rumah tangga juga memerlukan bekal.

Perempuan memiliki peranan yang sangat penting dalam urusan pendidikan, bahkan pendidikan pertama yang diberikan kepada anak adalah dari seorang ibu.

Ibu memiliki peran besar dalam melakukan pengembangan potensi anak.

Bukan berati tugas mendidik hanya diberikan kepada ibu semata, melainkan ayah juga berpengaruh terhadap proses pendidikan anak, namun tidak sedekat seorang ibu.

Karena ibu memiliki keterikatan batin yang kuat dengan anak mulai dari ia mengandung, melahirkan sampai membesarkannya.

Ada sebuah pepatah yang mengatakan jika perempuan cerdas akan melahirkan anak-anak yang cerdas pula.

Pepatah tersebut dapat dimaknai bahwa pendidikan akan berpengaruh dalam pola pikir dalam berkeluarga, cara mendidik anak dan menerapkan prinsip-prinsip keadilan di keluarga.

Pendidikan bukan hanya berkaitan soal mengasah akal dan tingkat intelektual saja, namun juga memperhatikan kepribadian.

Intinya dalam menjalankan sistem pendidikan, tidak hanya mengutamakan tingkat kecerdasan semata, namun juga menanamkan budi pekerti pula.

Jika hanya mengunggulkan sisi kecerdasan tanpa memperhatikan hal yang lain, maka yang terjadi adalah rasa keunggulan dan rendahnya sikap kemanusiaan.

Maka dari itu pendidikan tidak hanya diberikan dalam lembaga formal saja, namun juga diperlukan bimbingan pendidikan non formal.

Pendidikan formal tidak sepenuhnya berjalan baik jika tidak diiringi oleh pendidikan non formal yang berupa peranan keluarga dan lingkungan dalam penerapan pendidikan.

Keluarga adalah bagian terpenting dan terdekat dalam pembentukan dan pengembangan karakter seorang anak.

Itulah sebabnya penekanan pendidikan sering kali diberikan pada pendidikan non formal atau keluarga. 

R.A Kartini dapat dikatakan sebagai tokoh yang memiliki terobosan dalam mengajarkan pentingnya arti pendidikan bagi perempuan.

Perjuangannya tersebut berhasil memberikan perubahan bagi perempuan menuju pemikiran yang lebih maju.

Bahwa semestinya perempuan juga harus memiliki peranan penting dalam lingkungan sosial mereka.

Maka seharusnya perempuan sadar akan posisinya untuk mencetak peradaban bangsa yang berkemajuan.

Sedangkan alat untuk menjalankannya adalah pendidikan, jika perempuan mendapatkan pendidikan yang baik, maka jangan heran jika sebuah negara atau tempat dimana perempuan itu berpijak akan mengangkat martabat bangsa.

Oleh karena itu perempuan jangan lagi mengalami ketertinggalan perihal pemikiran dan pengetahuan, sebagai perempuan kita harus bisa mencerdaskan diri sendiri untuk melahirkan peradaban yang cerdas pula.

Sekarang bukan lagi tentang pertanyaan apakah kita bisa? Tapi apakah kita mau?.

Karena saat ini ruang gerak perempuan sudah setara, lebih bebas, terbuka lebar, bebas berkarya, bebas meraih pendidikan.

Dan pendidikan bukan hanya milik perempuan yang memiliki akses ekonomi atau golongan menengah keatas, melainkan dapat dinikmati oleh semua perempuan secara merata, itulah arti dari kesetaraan.

Dengan pendidikan, perempuan akan menjadi lebih kuat, mandiri, dan tangguh, meskipun tidak luput dari kodratnya.

Perempuan menjadi lebih bisa mengupayakan kehidupan yang baik bagi dirinya dan keluarganya.

Perempuan juga lebih siap dan mampu menghadapi tantangan hidup.

Penulis: Tanzila Ilma Nurmalita (Wakil Ketua Rayon Tarbiyah PMII Ibrahimy)

Baca Juga : Menjadi Akademisi yang Aktivis

Posting Komentar

Posting Komentar

Berkomentarlah Dengan Bijak