PENA LAUT - Perempuan sejak kecil sudah dibentuk untuk memperhatikan penampilan fisiknya, perempuan selalu ingin tampil menarik dimata orang lain. Kalimat “Wah kamu cantik sekali dengan jepit rambut itu” atau “Duh anak siapa ini imut sekali” dan lain sebagainya, merupakan kalimat yang sering dilontarkan orang tua, saudara, tetangga untuk anak perempuannya.
Kasus pelecehan seksual sudah sering kali diekspos oleh media massa, namun masih banyak lapisan masyarakat yang belum sepenuhnya menyadari bahwa mereka sebenarnya telah menjadi korban pelecehan seksual.
Selain itu ada juga yang orang yang mengangap masalah pelecehan seksual sebagai sesuatu yang tidak perlu serius untuk ditanggapi.
Contohnya seperti saat laki laki yang suka menggoda wanita, atau mengungkapkan gurauan berbau porno, bersiul atau bahkan mencolek tubuh seorang perempuan.
Walaupun tidak melakukan penyiksaan fisik namun pelaku sudah membuat korban merasa terganggu dan tidak nyaman.
Perempuan berias dan menggunakan pakaian yang menurutnya terbaik adalah bentuk apresiasi atau penghargaan terhadap dirinya sendiri, sebagai bentuk kepuasan untuk diri sendiri.
Tetapi banyak yang menyalah artikan dari berpakaian tersebut, bahkan tak sedikit yang menyalahkan bahwa perempuan berpakaian menarik dan seksi hanya untuk menggoda laki laki dan sebagainya.
Padahal tidak sedikit juga perempuan bercadar dilecehkan, sehingga dari sini dapat disimpulkan bahwa pelecehan seksual murni dari niat pelaku, tidak ada kaitannya antara pakaian yang dikenakan perempuan dengan pelecehan seksual.
Baik anak-anak maupun orang tua, baik perempuan yang berbaju terbuka maupun tertutup sama-sama berpotensi menjadi korban pelecehan seksual
Pemerintah selalu menyuruh kita untuk menjaga diri, namun kita tidak pernah tau bagaimana sikap dan tanggapan orang lain disekitar kita terhadap apa yang kita kenakan dan lakukan.
Bukankah negara kita negara hukum? Negara yang merdeka, tapi mengapa pemerintah tutup mata dan telinga menanggapi kasus pelecehan seksual terhadap perempuan dan anak anak yang begitu marak terjadi dilingkungan kita.
Apakah anda sepakat?
Oleh: Nadiyah Asr (Anggota PMII Rayon Tarbiyah)
Baca Juga : Mahasiswa dan Organisai
Posting Komentar