BWlBduTUUim65BmNoRNRwZwviGLcUft1snoGQp4W
BWlBduTUUim65BmNoRNRwZwviGLcUft1snoGQp4W

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Bawah Artikel

Recent

Bookmark

Komunikasi Organisasi

Pena Laut - Kalian tau gak sih? Apa itu komunikasi organisasi? Sebagai makhluk sosial kita tidak pernah lepas dari kata komunikasi. Dalam menyampaikan ide, gagasan, pendapat bahkan curhatan, kita tetap menggunakan komunikasi.

Begitu pula dalam organisasi, komunikasi sangat penting. Tanpa menggunakan komunikasi, struktur organisasi tak akan berjalan dengan semestinya.

pena laut

Dalam menjalankannya, komunikasi yang baik sangat di perlukan, apalagi di masa milenial ini. Banyak orang yang  menggunakan perasaan dalam hal berkomunikasi, sehingga ada kekeliruan dalam menangkap informasi yang didapat.

Sebelum lebih dalam membahas komunikasi organisasi, alangkah baiknya mengenal satu demi satu dari setiap kata tersebut. Baik dari pengertian, fungsi dan tujuan nya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan maupun berita dari dua orang atau lebih agar pesan yang diberitakan tersebut bisa dipahami oleh lawan bicara.

Jadi komunikasi suatu proses penyampaian pesan dari satu entitas atau kelompok ke kelompok lainnya melalui tanda, simbol maupun suatu hal  atau aturan yang dimengerti satu sama lain.

Komunikasi dibagi menjadi dua dalam hal penyampaiannya. Baik langsung (verbal) ataupun tidak langsung (non verbal).

  1. Komunikasi langsung yaitu menggunakan lisan, sehingga sangat mudah difahami dan dimengerti.
  2. Komunikasi tidak langsung yaitu melalui beberapa media seperti, tulisan, telepon , bahasa tubuh ,kode etik dan sebagainya.

Sedangkan organisasi secara sederhana merupakan kumpulan dua orang atau lebih yang memiliki tujuan yang sama.

Organisasi adalah wadah untuk menampung semua fikirkan atau ide-ide. Organisasi bekerja sama secara rasional, terstruktur dan sistematis.

Organisasi dapat ditemukan dimana saja dan dilini manapun, dirumah ,didesa dan lain-lain. Tak terkecuali di kampus, seperti Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang merupakan organisasi ekstra kampus, yang mewadahi mahasiswa mahasiswa Islam.

Organisasi memiliki beberapa ciri-ciri yaitu adanya atasan dan bawahan, terdapat kerjasama yang terstruktur, mempunyai tujuan dan sasaran, terdapat ketertarikan format serta tata tertib yang wajib ditaati, adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas.

Komunikasi organisasi dibagi menjadi dua yaitu komunikasi secara vertikal dan horizontal.

Komunikasi vertikal adalah komunikasi dari atas kebawah ataupun dari bawah  ke atas seperti pimpinan ke anggota atau sebaliknya.

Dalam komunikasi vertikal, pimpinan memberikan instruksi, perintah, dan informasi kepada anggotanya.

Kemudian anggota nya memberikan feedback berupa laporan, saran dan kritik yang membangun baik secara langsung ataupun tidak langsung.

Komunikasi secara dua arah ini sangat diperlukan dalam organisasi, agar roda organisasi berjalan dengan baik.

Dan apabila hanya terjadi satu arah saja, akan mengakibatkan ketimpangan dan tidak berjalannya kinerja didalam organisasi tersebut.

Komunikasi horizontal adalah bentuk komunikasi yang dilakukan oleh dua pihak yang mempunyai kedudukan sama, seperti anggota dengan anggota lainnya.

Dalam komunikasi horizontal, terjadi diantara pengurus dengan pengurus atau anggota dengan anggota. Komunikasi horizontal sangat rawan dengan perselisihan karena tidak adanya sekat yang membedakan antara keduanya.

Berbeda dalam hal diskusi organisasi, disana pasti ada penengah yang berupa moderator.

Banyaknya anggota yang keluar dari suatu organisasi disebabkan komunikasi horizontal yang tidak berjalan dengan baik.

Ada anggapan dan ego yang terlalu tinggi di setiap anggota. Serta mencampur adukkan masalah pribadi ke dalam organisasi, yang mengakibatkan perselisihan dan pertikaian.

Lambat laun akan terbentuk kubu kubu dalam organisasi tersebut, yang akan pihak memihak satu sama lain dan akhirnya akan kehilangan kepercayaan satu sama lain.

Kesimpulan dari awal sampai akhir, kita sebagai organisatoris harus bisa menguasai komunikasi yang baik,baik vertikal maupun horizontal.

Bagaimana berbicara kepada kating kating atau sebaliknya, terlebih lagi yang saya tekankan adalah komunikasi sesama anggota, yang menjadi salah satu masalah di dalam organisasi.

Sebaiknya setiap anggota bisa memahami dan membedakan antara yang baik, buruk, candaan dan instruksi dalam komunikasi organisasi.

Apabila ada masalah atau ketidak pahaman dalam sebuah informasi yang diberikan, secepatnya menghubungi pihak yang bersangkutan dan menyelesaikan dengan kekeluargaan.

Organisatoris yang baik selalu berfikir logis serta realistis. Intinya no baper baperan.

Baca Juga :Bias Pemahaman Radikalisme

2 komentar

2 komentar

Berkomentarlah Dengan Bijak
  • febryjack.10@gmail.com
    febryjack.10@gmail.com
    2 November 2021 pukul 21.44
    Terimakasih untuk pertanyaan nya, karena ini bisa menjadi tolak ukur kami,
    Untuk menjawab "Apa faktor utama yang menghambat suatu komunikasi dalam organisasi ? Menurut pendapat saya , ketidak fahaman para anggota/ pengurus tentang komunikasi vertikal maupun horizontal yang sangat berimbas pada kebenaran (informasi) yang disampaikan .
    Dan mengapa dalam suatu organisasi harus ada komunikasi yang baik antara ketua dan anggota ??? Ini sangat penting menurut saya, karena banyak anggota yang merasa di kucilkan,merasa di sisihkan,di cuekin dan bahkan merasa tidak di peduli kan disebabkan oleh komunikasi yang kurang baik antara pengurus dengan anggota.
    Terimakasih...
    Reply
  • Mahasiswa ibrahimy
    Mahasiswa ibrahimy
    2 November 2021 pukul 20.19
    Apa faktor utama yang menghambat suatu komunikasi dalam organisasi ???
    Dan mengapa dalam suatu organisasi harus ada komunikasi yang baik antara ketua dan anggota ???
    Reply