Pena Laut - Hallo sahabat sahabati masihkah kalian menyuarakan keadilan? menentang kebijakan tidak pro rakyat? mengkritik pemerintahan yang semaunya sendiri menggunakan kekuasanya?.
Yah saya harap semua hal itu masih terus menancap dijiwa sahabat sahabati semua, termasuk diri saya sendiri yang masih menjadi warga pergerakan.
Entah disadari atau tidak, pada Bulan April 2021, Organisasi yang kita cintai ini Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia nanti pada tanggal 17 mendatang akan berusia 61 tahun.
Dan kita sebagai bagian dari organisasi tersebut sudah sepatutnya dan harusnya bangga dengan semakin bertambahnya umur PMII ini menjadi 61 tahun.
Karena diumur yang ke-61 tahun ini, PMII masih konsisten dalam mengawal masyarakat kecil dan kaum tertindas karena kerakusan para penguasa yang tiada henti.
Jika PMII ini diibaratkan seperti manusia, dia sudah menjadi sorang paruh baya yang sudah kesulitan untuk bergerak secara bebas. Namun PMII masih tetap eksis sampai detik ini.
Yah ini hanya sekedar intermezo? bukan bermaksud untuk sok-sokan mau mengkritisi pemerintah, selalu mencari kesalahan dari pemerintah, memprotes segala kebijakan pemerintah atas nama rakyat, padahal diri sendiri saja masih belum benar.
Saat sedang terbakarnya api semangat untuk membela rakyat menyuarakan kebenaran, seoalah-oalah kita yang paling benar dan mereka semua salah.
Namun setelah mendengar kalimat "Oi benerin dulu tuh, diri kamu baru Negara ini" kita langsung down. Semangat yang awalnya membara bagaikan kayu kering terbakar, seketika langsung padam.
Saya sepakat kalau mau memperbaiki negeri ini, mulailah dari diri sendiri dulu baru merambah ke lingkupan yang lebih luas.
Tetapi jika kita menunggu diri kita benar secara keseluruhan, kita mau menunggu sampai kapan ? manusia tempatnya salah dan lupa, kita bukan malaikat yang senantiasa selalu benar dengan apa yang dilakukannya.
Jadi bisa dikatakan mau sampai akhir menutup matapun kalau kita menunggu diri kita sempurna, saya yakin kita tidak akan pernah bergerak sedikitpun, atau mengubah apapun.
Lalu bagaiamana? apakah kita harus tetap bergerak mengkritisi seluruh kebijakan pemerintah, tanpa memeperhatiakn seperti apa diri kita sendiri?
Maksudnya bukan begitu, tetapi bagaimanapun keadaan kita, harus terus konsisten bergerak, lawan ketidakadilan sembari memperbaiki diri sendiri.
Bukan tidak memperhatikan diri sendiri sama sekali, karena sejatinya yang namanya perlawanan kita juga butuh pengetahuan, istilahnya “senjata perang”. Kita harus belajar terlebih dahulu melakukan kajian apakah yang kita suarakan sudah benar.
Ayo segera sadar dan kenali siapa diri kita lalu bergeraklah, jika memang mengkritisi segala kebijakan pemerintah dirasa terlalu jauh, sebagai anggota PMII setidaknya aktiflah, dalam segala kegiatan Rayon maupun Komisariat maupun cabang dst.
Adapun yang sudah menjadi pengurus berikan seluruh hak-haknya anggota sedangkan yang masih anggota aksanakan semua kewajibanya. Simpelnya mungkin seperti berusahalah untuk turut meramaiakan segala kegiatan yang ada.
Jika masih malas untuk berkumpul meramaikan setiap kegiatan karena berbagai alasan. Cukup mendukung dari rumah saja sambil rebahan, buka laptop, otaknya di pakai, menulislah apa saja yang sekiranya bermanfaat. Nanti bisa di posting di medsos masing masing atau bisa melalui media Pena Laut ataupun yang lainya.
Jika untuk menulis saja masih malas, ini yang terakhir tolong dukunglah sahabat sahabti kita yang sudah berusaha untuk menulis, dengan cara membacanya.
Apabila membaca masih saja malas? setidaknya ikut share sudah cukup, jika masih malas juga ? Ya sudahlah tetaplah hidup walau tidak berguna :)
Salam Pergerakan.
Oleh : Irham Muzaki
Baca Juga : Penjajahan Kesadaran kaum Muda
1 komentar