BWlBduTUUim65BmNoRNRwZwviGLcUft1snoGQp4W
BWlBduTUUim65BmNoRNRwZwviGLcUft1snoGQp4W

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Bawah Artikel

Recent

Bookmark

Organisatoris Yang Akademis

Oleh : M. Lucky Syafaat ( Ketua Komisariat XXVI PMII IAI Ibrahimy )

pmii ibrahimy

Pena Laut - Tidak semua orang mempunyai kesempatan untuk duduk di bangku kuliah, maka bersukurlah dan berbahagialah bagi kalian yang hari ini mampu duduk di bangku kuliah menjadi seorang mahasiswa. 

Menjadi mahasiswa bukanlah hal yang mudah, namun bisa menjadi mudah ketika kita mampu menjalaninya dengan baik. Menjadi mahasiswa alangkah baiknya ketika kita mengikuti alur pergaulan yang ada didalam kampus, tentunya alur pergaulan yang mengarah ke dalam hal-hal yang positif. 

Semua itu dapat kita temukan ketika kita ikut dalam organisasi, dari situ kita dapat membuktikan bahwa kita dapat membawa nama baik kampus.

Mahasiswa dan organisasi merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan, sehingga kita biasa mendengar istilah mahasiswa kura-kura (kuliah rapat-kuliah rapat), mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang) dan masih banyak lagi.

Sebagai mahasiswa berprestasi dibidang akademik merupakan sebuah hal yang wajib untuk dicapai, namun alangkah lebih baik seorang mahasiswa menyeimbangkan kehidupanya sebagai mahasiswa dengan mengikuti berbagai kegiatan non akademik, salah satunya dengan aktif diorganisasi yang ada di kampus.

Organisasi di kampus merupakan mini seri dari kehidupan dalam bermasyarakat,dimana kita mempersiapkan diri sebaik mungkin sebelum hidup dilingkungan masyarakat yang begitu komplek. 

Banyak orang menyatakan bahwa mengikuti organisasi dapat menggali dan atau meningkatkan potensi yang ada dalam diri seseorang dan belajar lebih banyak tentunya, salah satunya yaitu soft skill, manejemen waktu dan lain-lain.

Disisi lain, dengan mengikuti organisasi kita dapat menyiapakan dan mengembangkan kemampuan kita sebelum kita masuk dalam dunia kerja, karena kalau hanya sebatas duduk dibangku kuliah kita hanya diantarkan dalam kelulusan dan meja wawancara saja.

Tetapi ketika kita berorganisasi kita belajar tentang soft skill sehingga kita mampu menjawab pertanyaan saat berada dalam meja wawancara dengan pengalaman yang telah kita lalui.

Saya tidak bisa melupakan kata – kata bijak dari Mas  Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Nadiem Makarim “ Gelar tidak menjamin kompetensi, akreditasi tidak menjamin mutu, kelulusan tidak menjamin kerja dan masuk kelas tidak menjamin belajar “. Hal tersebutlah yang membuat saya lebih bersemangat lagi dalam berorganisasi.

Jika kita berdiam diri walaupun berada di jalan yang benar tetap saja kita akan tergerus oleh perkembangan zaman, maka daripada itu galilah potensi diri sekeras mungkin dan darimanapun sumbernya, karena ketika kita berorganisasi tentunya kita memiliki banyak wacana dan pengetahuan.

Dalam berorganisasi pasti kita sering meluangkan banyak waktu istirahat dan lebih-lebih kuliah kita tertinggal karena banyak menghabiskan waktu di organsasi, kalian pasti mempunyai teman yang mengikuti organisasi di kampus sampai-sampai dia tidal pernah mengikuti mata kuliah karena digunakan untuk mengurusi semua kegiatan yang diadakan oleh organisasi tersebut.

Belajarlah menjadi organisatoris, orang yang mampu mengorganisir waktu, bukan orang-orang yang mengikuti banyak organisasi sehingga kita merasa terbebani dan mengganggu proses perkuliahan yang sudah menjadi tanggung jawab kita. Kita harus bisa membagi waktu kita antara prestasi akademik dengan organisasi.

Tetapi bagaimana kita bisa menyeimbangkan antara keduanya? Solusinya yaitu jika kita merasa kegiatan diorganisasi itu lebih penting dibandingkan kegiatan akademik maka sesekali kita butuh mengorbankan akademik kita dan begitupun sebaliknya, tentu sebagai mahasiswa kita tau mana yang lebih penting bagi kita.

Sukses menjadi organisatoris dan akademis tentu adalah impian kita semua. Salam Pergerakan..!

Editor : Irham Muzaki

Posting Komentar

Posting Komentar

Berkomentarlah Dengan Bijak