BWlBduTUUim65BmNoRNRwZwviGLcUft1snoGQp4W
BWlBduTUUim65BmNoRNRwZwviGLcUft1snoGQp4W

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Bawah Artikel

Recent

Bookmark

Mahasiswa Entrepreneur

Mahasiswa Enterpreneur

Pena Laut - Setiap orang memiliki embrio kesuksesan yang dianugrahkan Tuhan kepadanya. Namun tidak semua orang tahu bagaimana mengolah dan mengembangkan embrio kesuksesan itu agar terwujud menjadi kenyataan. Salah satu metode mewujudkan kesuksesan adalah dengan berbasiskan pada potensi kekuatan diri.

Diluar sana, tidak sedikit orang yang bahkan hingga menjelang usia 60-70 tahun, belum bias mengetahui dan mengoptimalkan potensi kekuatan dirinya sendiri untuk memberi kebermanfaatan yang besar baik bagi diri, keluarga, maupun orang banyak.

Saya yakin, taka ada kata terlambat bagi siapapun yang berniat untuk meningkatkan kapasitas diri dan memperbaiki kehidupan, itu semua bias dilakukan asalkan ada tekad yang kuat.

Jika tidak mengenali kekuatan dan kelemahan diri maka akan dilanda virus galau akut luar biasa, sehingga hidup terombang-ambing tanpa arah dan tujuan yang jelas. Fase kritis ini akan berbahaya jika tidak diputus dengan pemahaman konsep diri yang baik.

Bisa jadi, segera masuk daftar antrian para mahasiswa “salah jurusan”, kalau sudah seperti ini maka “sakitnya tuh disini ”. 

Orang tua tentu sangat berperan penting dalam melakukan asistensi terhadap setiap potensi anak, baik berupa potensi kekuatan atau kelemahan.

Penentu jalur hidup seorang anak bukanlah orang tua ,melainkan hanya manjadi faktor pendukung yang turut membangun karakter, kepribadian, talent, passion, karir, dan jalur kesuksesan anak. Jangan sampai terjadi lagi pemaksaan kehendak secara sepihak dari orang tua.

Tapi jangan kawatir bagi kalian yang sudah terlanjur jadi mahasiswa dan masih belum bias mengenali potensi kekuatan dan kelemahan diri, ada organisasi PMII ( Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia ) yang siap untuk membantu mengenali potensi kekuatan dan kelemahandiri kalian, bahkan bisa juga dikembangkan untuk melangkah kearah yang lebih baik lagi. 

Sahabat-sahabati perlu kalian ketahui setiap orang yang terlahir kedunia ini membawa embrio kesuksesannya masing-masing, coba flashback sejenak. Setiap bayi yang lahir kedunia, pada hakekatnya telah sukses menjadi juara dalam mega kompetisi, Wow Hebatbukan ?.

Sahabat-sahabati yang baik hati dan baik pikiran, yuk bayangkan, dari 300an juta sel sperma yang berlomba membuhai sel telur, hanya 1 sperma yang berhasil mencapai sel telur di tuba fallopi dalam rahim.

Setiap diri yang terlahir telah berhasil menaklukan ratusan juta competitor, berhasil melalui perjalanan panjang penuh resiko, karena system perlindungan dalam vagina dan serviks berupa kondisi asam, cukup berbahaya bagi sel sperma, bias membuat sel sperma menjadi rusak.

Setiap orang telah dibekali empat sumber kekuatan utama, yaitu akal (pikiran), hati (perasaan), tubuh (panca indera dan anggota tubuh lainnya), serta ruh. Keempat sumber kekuatan utama ini harus dikelola, dikembangkan, dan dihidupkan.

Banyak orang trauma pada kegagalan.Banyak orang yang down setelah gagal dan tak punya keberanian lagi untuk meneruskan perjuangan.Lebih parah lagi, banyak orang sama sekali tak berani bertindak apa-apa karena khawatir gagal.

Saya harus menyatakan bahwa tiada kesuksesan yang tidak diwarnai kegagalan ! Jika kita gagal dalam mengupayakan potensi kekuatan diri, itu bukan berarti jalan kita telah habis.

Kegagalan adalah cirri perjalanan sukses karena dengan mengalami kegagalan, kita mendapatkan pelajaran untuk mengetahui cara-cara yang lebih baik.

Ingat, selalu lakukan pembaharuan strategi atau pilihan agar kegagalan yang sama tidak terulang lagi. 

Banyak gagal, banyak belajar. Tapi, coba dan coba terus, jangan patah semangat. Yang penting, kita tidak melakukan kesalahan yang sama. 

Dari setiap kegagalan, kita harus bias mengambil pelajaran yang kemudian menjadi petunjuk bagi langkah-langkah selanjutnya. 

Kegagalan sebetulnya sebuah misteri ilahi yang dibuat untuk membentuk kita agar semakin kuat. Kegagalan juga membuat kita agar semakin kuat. Kegagalan juga membuat kita tangguh saat sukses benar-benar sudah ditangan.

Yang penting, bergerak terus, berjuang terus, mencoba terus.

Oleh : Gilang Ramadhan ( Ketua Rayon Eksakta XII PMII IAI Ibrahimy  periode 2020/2021)

Eidtor : Irham Muzaki

Posting Komentar

Posting Komentar

Berkomentarlah Dengan Bijak